TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gerakan Antikorupsi memprotes pengangkatan kembali Akhyarmansyah Lubis sebagai pansehat bidang pengelolaan aset Badan Rehabilitisasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.Alasannya, Akhyarmansyah Lubis sedang menjalani penyelidikkan atas kasus korupsi pengadaan buku yang diperkirakan merugikan negara Rp 480,5 juta. "Pengangkatan secara diam-diam tersangka korupsi itu merupakan pembohongan publik," Akhiruddin Mahyudin, koordinator gerakan itu, Selasa.Akhyarmansyah Lubis sempat dinonaktifkan selama sebulan dari BRR sebagi pejabat sementara kuasa pengguna anggaran. Menurut Akhiruddin, pengangkatan Akhyarmansyah Lubis bisa menimbulkan penyimpangan lain. "Ini membuktikan bahwa BRR tidak komitmen terhadap pemberantasan korupsi," katanya,Juru bicara BRR, Mirza Kumala, membenarkan pengangkatan Akhyarmansyah Lubis. Namun, yang bersangkutan statusnya tetap dinonaktifkan dari aktivitas sebagai pejabat kuasa pengguna anggaran."Akhyarmansyah masih dinonaktifkan dari segala pekerjaan di BRR di Jakarta dan di Banda Aceh. Tapi, BRR tetap memberikan gaji," kata Mirza Keumala.Mirza Keumala menjelaskan, surat keputusan pengangkatan Akhyarmansyah Lubis atas alasan memudahkan proses peradilan sekaligus memudahkan akses terhadap dokumen-dokumen atau barang bukti."Kalau tidak, jika yang bersangkutan mangkir dari sidang, BRR tidak bisa campur tangan. Ini bentuk tanggung jawab BRR untuk memperlancar proses hukum," ujarnya.Maimun Saleh