TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat berada di wilayah konflik Marawi, Filipina, sudah kembali ke tanah air. Rombongan tiba di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta pukul 22.40, Sabtu, 3 Juni 2017.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan rombongan terbang dari Filipina melalui Singapura. "Rombongan didampingi langsung oleh Konsulat Jenderal Indonesia di Davao," kata dia di Bandara Soekarno-Hatta.
Para WNI yang dipulangkan itu merupakan anggota Jamaah Tabliq yang berpusat di Masjid Raya Kebon Jeruk, Jakarta Pusat. Sepuluh orang di antaranya berasal dari Bandung. Sisanya datang dari Makassar.
Sebanyak 16 WNI yang dipulangkan malam ini sebelumnya dievakuasi pada 1 Juni 2017. Rombongan dari Bandung dievakuasi dari Marantau sementara jamaah dari Makassar dievakuasi dari Sultan Naga Dimuporo.
Selain 16 jemaah, terdapat satu orang lagi yang juga dievakuasi. Dia merupakan WNI yang tinggal di dekat daerah konflik. Iqbal mengatakan WNI tersebut berada di lokasi yang aman di Filipina saat ini bersama dengan keluarganya. "Dia akan dipulangkan belakangan bersama keluarganya," kata dia.
Rombongan yang datang hari ini sekarang sedang dimintai keterangan di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Iqbal mengatakan mereka diminta bercerita mengenai kondisi di lokasi terakhir mereka.
Menurut Iqbal, pemerintah ingin menggali informasi yang penting dan relevan agar aparat hukum Indonesia bisa memahami situasi di Marawi. "Rombongan juga dimintai keterangan kalau-kalau pernah bertemu WNI lain di Marawi yang patut diduga terlibat konflik," katanya.
Perwakilan jamaah asal Makassar, Andri Suprianto, mengucapkan syukur atas upaya pemerintah mengevakuasi mereka. Dia mengatakan rombongan akan singgah di Masjid Raya Kebon Jeruk di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat sebelum pulang ke kampung halaman. "Kami akan ke sana setelah ini," katanya.
VINDRY FLORENTIN