Yoki Diduga Ikut Serbu Marawi, Eni Yakin Anaknya Bukan Teroris  

Reporter

Kamis, 1 Juni 2017 19:55 WIB

Tentara Filipina mengambil posisi untuk menyerang kelompok Maute di Marawi City, Filipina Selatan, 30 Mei 2017. AP/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Banjarnegara – Yoki Pratama Windyarto, 21 tahun, asal Banjarnegara, diduga terlibat dalam jaringan teroris Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan. Bersama enam warga negara Indonesia lain, Yoki kini masuk daftar pencarian orang (DPO) Philippine National Police.

Ibunda Yoki, Eni, 49 tahun, meyakini bahwa anaknya tidak terlibat dalam jaringan teroris Maute. “Saya yakin anak saya tidak terlibat, karena saya kenal anak saya. Dia perilakunya baik, tidak merokok, dan jarang keluyuran,” kata Eni saat ditemui di rumahnya, Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 1 Juni 2017.

Baca: Menteri Retno: Proses Evakuasi WNI dari Marawi Kemungkinan Besok

Dia pun berharap masyarakat tidak gegabah menilai anaknya sebelum ada kejelasan mengenai keterlibatan Yoki dalam penyerangan tersebut. Meski begitu, Eni mengaku lega dengan adanya pemberitahuan soal Yoki. Sebab, dengan begitu, ia bisa mengetahui keberadaan anak sulungnya.

Yoki merupakan lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten. Dia diwisuda pada 8 September 2016. Selang tiga bulan kemudian, tepatnya 26 Desember 2016, Yoki bekerja di PT GMF AeroAsia. Yoki diketahui berangkat ke Filipina pada 4 Maret 2017 dengan paspor bernomor B-5743781.

Eni terakhir kali bertemu dengan anaknya itu pada pertengahan Februari 2017. “Saat itu, dia sakit cacar dan dirawat di rumah pakdenya di Bekasi. Waktu kami tengok, tidak ada perubahan perilaku, cuma rambutnya saja yang sedikit panjang,” tuturnya.

Baca: Munculnya ISIS di Filipina Sudah Diprediksi Menteri Ryamizard

Yoki meninggalkan semua grup percakapan keluarga dalam jejaring sosial WhatsApp sejak 27 Februari 2017. Mulai saat itulah Eni tidak lagi berkomunikasi dengan anaknya. Keluarga, kata Eni, sudah berupaya melapor ke kepolisian untuk mencari keberadaan Yoki. Namun tidak pernah mendapat kabar hingga muncul pemberitaan Yoki masuk DPO Kepolisian Filipina setelah penyerbuan Marawi. “Saya berharap pemerintah bisa membawa pulang Yoki dari Filipina dan melakukan pemeriksaan di Indonesia,” kata dia.

ANTARA



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya