Antisipasi ISIS, Pelabuhan Sulawesi Utara Perketat Penjagaan  

Reporter

Rabu, 31 Mei 2017 13:06 WIB

Tentara pemerintah mengambil posisi saat memerangi kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina, 28 Mei 2017. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manado – Seluruh pelabuhan di wilayah perairan Sulawesi Utara meningkatkan serta memperketat penjagaan terkait dengan teror ISIS di Marawi, Filipina. Dikhawatirkan, Sulawesi Utara menjadi lokasi tujuan utama para pemberontak Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS setelah menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan, yang memang berbatasan dengan Sulawesi Utara.

Kepala Kantor Pelabuhan Amurang, Minahasa Selatan, Eidy Djafar, mengatakan telah berkoordinasi dengan polisi, marinir, dan TNI Angkatan Darat untuk menambah pengamanan di pelabuhan. “Walaupun masih sebatas isu masuknya ISIS, perlu diantisipasi sejak awal,” katanya, Rabu, 31 Mei 2017. (Baca: Waspadai Dampak Teror ISIS di Marawi, TNI Gelar Pasukan Wilayah)

Apalagi, ujar Djafar, Sulawesi Utara begitu dekat dengan lokasi penyerangan di Filipina. “Namun saya berharap hal itu tidak terjadi karena keamanan di Sulut sangat ketat,” tuturnya.

Komando Daerah Militer (Kodam) XIII/Merdeka, yang memiliki kantor di Kota Manado, juga telah memperketat pengawasan dan pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia, khususnya di perairan Sulawesi Utara.

Wakil Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Letkol Inf Vipy Amuranto Pranoto mengatakan, setelah penyerbuan lalu, TNI Angkatan Darat melalui Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pengawasan Pulau-pulau Terluar dengan melibatkan ratusan personel terus melakukan penjagaan. (Baca: Dukung Filipina Berantas ISIS, Setnov: Teroris Tak Punya Agama)

”Hingga kini, situasi masih kondusif dan terkendali. Tapi TNI tetap meningkatkan pengawasan, terutama bagi orang-orang yang tidak kita kenal ataupun orang-orang Filipina yang masuk ke Indonesia,” kata Pranoto.

Pranoto menjelaskan, perairan Sulawesi Utara bersama Kalimantan dan Maluku sebelumnya dikenal sebagai tiga tempat perairan yang paling rawan penyeluNdupan, baik kegiatan penangkapan ikan ilegal maupun jalur transit para teroris.

”Kami imbau masyarakat turut membantu aparat keamanan agar senantiasa menginformasikan jika melihat ada kegiatan atau orang-orang mencurigakan atau orang tidak dikenal yang masuk ke wilayah perairan Indonesia,” tutur Pranoto. (Baca: Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi)

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara juga mengambil langkah antisipasi. Sejak Senin, 29 Mei 2017, telah mengirim ratusan personel untuk patroli di wilayah perbatasan Sulawesi Utara-Filipina, yang mencakup dua kabupaten, yakni Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe.

Wilayah Polda Sulawesi Utara masuk perbatasan langsung dengan Filipina. Itu sebabnya, ada kemungkinan kerawanan konflik terus-menerus. “Karena itu, Polda Sulut melakukan pengawasan wilayah perbatasan,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo.

ISA ANSHAR JUSUF



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya