TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah memulangkan Andi Ilalu alias Andi Bocor kepada keluarganya. Polisi melepaskan Andi karena tidak terbukti sebagai pelaku tindak kekerasan di Poso, Sulawesi Tengah. Menggunakan pesawat khusus milik Polri dan tanpa pengawalan yang ketat, polisi membawa Andi kepada keluarganya di Desa Mapane, Poso Pesisir. Sabtu (18/11) pagi.Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar M. Kilat mengatakan, dari hasil pemeriksaan ternyata Andi tidak terbukti terlibat kasus kekerasan yang dituduhkan kepadanya. Andi, kata kilat, juga kooperatif selama pemeriksaan dan tidak menyembunyikan informasi. ”Atas nama hukum, kami harus memulangkannya sekaligus memulihkan nama baiknya," kata M. Kilat saat mengantar Andi, Sabtu (18/11).Andi adalah salah satu dari 29 tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) polisi. Dia diduga terlibat kasus penembakan di Desa Landangan, Poso Pesisir, pada 2003 yang menewaskan Kasrin Ladidin, salah seorang anggota pembantu polisi setempat. Menurut versi polisi, Andi Ilalu pada Selasa (14/11) menyerahkan diri melalui seorang tokoh masyarakat setempat. Tapi keluarga Andi menyatakan Andi bukan menyerahkan diri melainkan ditangkap di desa Bega, Poso Pesisir. Keesokan harinya, Andi menjalani pemeriksaan intensif. Kilat berharap, para tersangka lainnya dapat mengikuti langkah Andi yang mau menyerahkan diri dan sangat kooperatif saat diperiksa. Polisi berjanji memperlakukan dengan baik kepada tersangka lainnya. ”Kalau memang tidak bersalah, kenapa harus takut. Biasanya orang yang takut itu karena merasa dirinya bersalah," ujar Kilat. Andi sendiri mengaku baru mengetahui termasuk 29 orang yang dicari polisi setelah mendapat kertas berisi gambar dirinya yang diedarkan melalui helikopter. Setelah menemukan kertas itu, ia lalu kembali ke rumahnya dan memperlihatkan pada istrinya. Andi pun mengatakan tak bisa hidup tenang. "Jiwa saya tertekan dianggap sebagai pelaku kekerasan di Poso. Istri saya juga tak leluasa pergi mencari rezeki,” ujarnya sebelum meninggalkan Bandara Mutiara Palu.Darlis