Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS

Reporter

Jumat, 26 Mei 2017 17:13 WIB

Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama Menkumham Yasonna H. Laoly (kiri), Mendagri Tjahjo Kumolo (kedua kanan), dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) memberi keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 8 Mei 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyampaikan perkembangan terbaru perihal pergerakan kombatan ISIS (Islamic State of Iraq and Syam) di Marawi, Mindanao, Filipina. Ia berkata, ada indikasi bahwa Marawi dijadikan lokasi konvergensi ISIS.

"Mereka melakukan konvergensi, mengundang para warga negara yang ingin direkrut (baiat) menjadi anggota ISIS (untuk berkumpul di Marawi)," ujar Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jumat, 26 Mei 2017.

Baca: Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Sebagaimana telah diberitakan, situasi di Marawi memanas karena terjadinya baku tembak antara militer Filipina dan kelompok bersenjata terafiliasi ISIS sejak awal pekan ini. Karena situasi di sana memanas, Presiden Filipina Rodrigo Duterte sampai mengaktifkan kondisi darurat militer di Mindanao mulai Rabu lalu, 24 Mei 2017.

Rencananya, status darurat militer itu akan berlangsung selama 60 hari. Tidak hanya mencakup Marawi saja, tapi seluruh wilayah Pulau Mindanao dan kepulauan di sekitarnya.

Wiranto menjelaskan, Marawi dianggap sebagai basis operasi baru yang strategis oleh ISIS sejak mereka mulai dipukul mundur di Suriah. Oleh karena itu, untuk kawasan Asia Tenggara, Mindanao dijadikan pusat penggalangan kekuatan.

Baca: Teror ISIS, Presiden Duterte Tetapkan Darurat Militer di Mindanao

ISIS pun tidak membatasi perekrutannya pada warga negara-negara tertentu. Sebaliknya, menurut Wiranto, ISIS membuka lebar perekrutan di Marawi sehingga warga dari Indonesia, Australia, Rusia, hingga Cina, yang tertarik menjadi anggota ISIS, berkumpul di sana (konvergensi).

"Semuanya diundang untuk bergabung, untuk dilatih bersama, perang bersama, dengan ideologi yang sama. Tatkala basis mereka dihancurkan, mereka (yang di Suriah) melakukan divergensi, menyebar kombatan mereka ke negara asal untuk membangun basis baru," ujar Wiranto.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Wiranto, sudah ada kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Australia untuk melawan rencana pembangunan basis ISIS baru di Asia Tenggara. "Kami juga ingin mengajak Selandia Baru, Brunei untuk sama-sama fokus menanggulangi teroris yang berbasis di Filipina Selatan," ujarnya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya