Mabes Polri Konfirmasi Ichwan Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 18:25 WIB

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul memberikan keterangan pers terkait persiapan kepolisian menjelang eksekusi mati jilid III, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, 28 Juli 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan penggrebekan sebuah rumah kontrakan Ichwan Nurul Salam di Bandung berkaitan dengan terduga pelaku serangan teror bom Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ichwan diduga menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri.

"Ya itu benar. INS ini patut diduga (pelaku bom bunuh diri, bom Kampung Melayu)," kata Martinus Sitompul di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, Kamis 25 Mei 2017. Sementara untuk satu terduga pelaku lainnya, Martinus belum mendapatkan konfirmasi.

Baca juga:
Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu dan Bom Cicendo Saling Kenal

Martinus mengatakan dengan menemukan tempat tinggal Ichwan, kepolisian ingin mencari petunjuk dengan sejumlah barang bukti. "Apakah ini berhubungan dengan peristiwa di Kampung Melayu," kata dia.

Kepolisian dan Detasemen Khusus Antiteror 88 menggeledah rumah kontrakan diduga pelaku peledakan bom di Terminal Kampung Melayu di Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Kamis pagi. Polisi membawa istri Ichwan untuk diperiksa.

Baca pula:
Bom Kampung Melayu, Jokowi: Kejar Pelaku Hingga ke Akarnya

Di rumah kontrakan tersebut, Kepala Bagian Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, pihak kepolisian menyita sejumlah barang milik Ichwan, terduga pelaku bom Kampung Melayu. Beberapa di antaranya peralatan berkemah militer, paspor, poster ajaran, dan dokumen-dokumen lainya. Namun tak ditemukan bahan peledak di rumah tersebut.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

2 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

3 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

5 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya