Cerita Jokowi Soal Presiden Afganistan yang Kagum pada Indonesia

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 24 Mei 2017 06:26 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Seskab Pramono Anung (tengah) tertawa lepas saat menuju ruang Teratai untuk memimpin rapat terbatas tindak lanjut KTT One Belt One Road di Istana Bogor, Jawa Barat, 22 Mei 2017. Presiden meminta seluruh jajaran untuk meningkatkan kepercayaan dalam investasi dan mengoptimalkan peluang untuk menarik investor lebih banyak. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bogor -- Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Istana Bogor. Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi nasional FKUB ketiga di Medan, yang telah selesai.

"Terima kasih atas kontribusi FKUB bagi kerukunan, toleransi, persaudaraan antarumat beragama di negara kita," ucap Jokowi di Bogor, Selasa, 23 Mei 2017. Di hadapan anggota FKUB, Presiden lebih banyak berbagi cerita.

Baca: 4 Ide Jokowi Mengatasi Terorisme di Dunia

Di antara cerinya, yaitu saat menghadiri pertemuan Arab Islamic America Summit 2017 di Riyadh, Arab Saudi. Jokowi mendapat masukan penting dari Presiden Afganistan Ashraf Ghani. Di mata Ashraf, Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya sangat beragam.

Ashraf, menurut Jokowi, kagum terhadap Indonesia yang bisa mengelola keberagaman tanpa pertikaian. "Titipan pesan beliau jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu," kata Presiden Jokowi. Ashraf berpandangan jangan sampai Indonesia bertikai hanya karena segelintir kelompok.

Baca: Di Rapimnas Golkar, Luhut Cerita Galaknya Jokowi Dalam Memimpin

Situasi yang berbeda terjadi di Afganistan. Ashraf menceritakan kepada Presiden Jokowi kalau kekayaan alam di negaranya tidak terkelola dengan baik karena konflik yang tidak pernah usai.

Saat ini ada sekitar 40 faksi atau kelompok di Afganistan yang sulit untuk diajak rukun. "Beliau (Ashraf) menyampaikan agar dibantu delegasi dari Indonesia, dari ulama, untuk merukunkan mereka," ucap Jokowi.

Belajar dari Afganistan, Presiden Jokowi menilai wajar bila terjadi gesekan di masyarakat. Meski demikian, percikan kecil harus segera diselesaikan dan jangan dibiarkan berlarut-larut.

Jokowi meminta kepada masyarakat agar bisa memilah mana urusan agama, politik, dan hukum. "Jangan campur aduk," kata dia. Sebab ini akan membuat upaya meredam konflik menjadi lebih sulit bila sudah terjadi.

Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Lalu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan juru bicara Istana Kepresidenan Johan Budi.

ADITYA BUDIMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya