Pelabuhan Patimban, Aher: Dana Pembebasan Lahan Sekaligus Saja

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 22 Mei 2017 23:03 WIB

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Subang Bedta Besuki (berbaju batik) bersama Kepala Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Subang Sumasna (kaos merah), meninjau pembangunan dermaga pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Ahad, 7 Desember 2014. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Bandung—Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengatakan sudah mengusulkan kepada Menteri Perhubungan agar pendanaan untuk biaya pembebasan lahan dalam pembangunan pelabuhan Patimban di Subang diberikan sekaligus.


“Saya minta ke Pak Menteri kalau ada pembebasan lahan mudah-mudhan tidak tanggung-tanggung. Sekaligus saja. Kalaupun nyeberang tahun, maksimal 2 tahun,” kata Aher di Bandung, Senin, 22 Mei 2017.


Baca: Pemerintah Siapkan Dana Pembebasan Lahan Pelabuhan Patimban

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengaku sengaja meminta itu saat bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat melakukan toping-off pembangunan bandara Kertajati di Majalengka, Minggu, 21 Mei 2017 di Majalengka, Minggu, 21 Mei 2017.


“Pak Menteri kemarin meminta provinsi dan kabupaten Subang untuk mem-back-up sepenuhnya, sekuat tenaga, percepatan pembangunan pelabuhan. Kita sudah sangat siap,” kata Aher.


Baca: Begini Perencanaan Reklamasi Pelabuhan Patimban

Menurut Aher, dia merasa khawatir pembebasan lahan akan berlarut-larut karena masalah pendanaan. Ini akan merugikan kelangsungan proyek pembangunan pelabuhan Patimban tersebut.


Advertising
Advertising

“Kalau (pembebasan lahan) sampai 3 tahun, 4 tahun, aduh. Selain lama kemudian seringkali ada masuk angin di masyarakat, munculah riak-riak,” kata Aher.

Aher mengatakan penyelesaian pembebasan lahan lebih cepat akan memudahkan proses selanjutnya.


“Akan untung secara ekonomi. Kalau nyeberang sampai tahun ketiga, mungkin harga lahannya sudah berapa. Sepanjang yang dihadapi masih pemilih lahan, rakyat sendiri enggak masalah. Tapi kita khawatir tanah itu sudah digadaikan pada calo. Kita khawatir sudah dibayar duluan oleh para calo. Itu pengalaman kita,” kata Aher.


Aher mengklaim sosialisasi proyek pembangunan pelabuhan Patimban ini relatif lebih lancar ketimbang proyek nasional lainya di Jawa Barat.


“Sosialisasinya luar biasa. Kita mendapat kemudahan dibandingkan proyek-proyek lain. Kalau yang lain, selalu ada gejolak, tapi untuk Patimban, sangat lancar. Mungkin sepanjang saya jadi gubernur, ini yang paling lancar sosialisasinya,” kata Aher.

Aher mengatakan belum tahu kapan pembebasan lahan akan dimulai, termasuk pelaksanaan fisik pembangunan pelabuhan. “Kita menunggu pemerintah pusat,” kata Aher. “Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, Pak Menteri sudah bisa menjelaskan rangkaian perencanaan mulai dari pelaksanaan sampai penyelesaian pembangunan Patimban.”

Sebelumnya, Wakil Bupati Subang, Imas Ayumningsih, mengatakan lahan pendukung untuk pembangunan pelabuhan Patimban di wilayah ini terbilang bukan lahan produktif.


“Kebanyakan tambak. Ada sawah tapi bukan di lahan irigasi teknis,” kata dia di Bandung, Jumat, 21 April 2017.

Imas mengatakan, mayoritas lahan yang ditetapkan sebagai lahan penunjang pelabuhan Patimban itu tanah negara. “Banyaknya tanah negara. Hanya petani sudah lama menggarapnya. Ada yang tanah milik sendiri, ada yang punya sertifikat, ada yang baru punya SPT (Surat Penunjukan Tanah). Tapi semua enggak masalah,” kata dia.

Imas mengklaim tidak ada penolakan warga yang menghuni areal yang sudah ditetapkan sebagai lokasi penunjang Pelabuhan Patimban. “Masyarakat tidak keberatan untuk dibebaskan atau mereka lepas dan dibayar. Bukan ganti rugi, tapi ganti untung,” kata Imas.


Imas mengatakan, lokasi Pelabuhan Patimban yang akan dibebaskan itu nantinya diperuntukkan untuk fasiltias penunjang pelabuhan hingga kawasan industri. “Di situ tidak mungkin hanya pelabuhan saja. Sudah pasti ada gudang-gudang, hotel atau apa. Dalam RTRW itu nanti ada yang untuk perdagangan mana untuk industri,” kata Imas.

Menurut Imas, posisi pelabuhan sendiri akan berada di lahan reklamasi yang berada di laut sejauh sekitar 1 kilometer dari bibir pantai.


Tanah reklamasi itu akan diambil dari pasir laut di sekitarnya. “Patimban ini dangkal, jadi uruknya itu ngambil dari laut supaya dalam. Dari sana, reklamasi itu oleh pasir laut,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

12 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

19 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

19 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

19 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

20 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

20 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

22 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

23 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya