Hari Kebangkitan Nasional, Polisi Kawal Ketat Aksi di Kediri  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 22 Mei 2017 05:46 WIB

REUTERS/Cheryl Ravelo

TEMPO.CO, Kediri - Puluhan warga lintas agama menggelar aksi bela NKRI di taman Sekartaji, Kediri, Jawa Timur, menolak diskriminasi minoritas dan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional. Aksi pada Ahad 21 Mei 2017 itu sempat dihentikan polisi karena dianggap tak mengantongi izin.

Sekelompok masyarakat lintas agama, yang menamai diri Forum Solidaritas Kebangsaan Kediri Raya, menggelar aksi bela NKRI. Dengan mengenakan pakaian merah sambil membawa replika bendera Merah Putih, mereka membuat mimbar bebas di area taman Sekartaji di Kediri.

Baca: Unjuk Rasa Sempat Kisruh, Polisi: Pontianak Sudah Kondusif


“Aksi ini untuk menunjukkan kecintaan kami kepada NKRI dan menolak semua bentuk diskriminasi terhadap minoritas,” kata Jeannie Latumahina, koordinator aksi, Ahad, 21 Mei 2017.

Dia mengatakan, saat ini, kondisi bangsa Indonesia tengah di ambang perpecahan akibat faham radikalisme yang berkembang di masyarakat. Konstruksi masyarakat lintas agama dan kesukuan yang selama ini hidup berdampingan diobrak-abrik dengan bermacam isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) hingga menimbulkan konflik horizontal.

Hal inilah yang membuat sejumlah perwakilan kelompok agama, termasuk Tionghoa di Kediri, menggelar aksi tersebut.

Setelah menyampaikan pendapat dan menyanyikan lagu-lagu nasional, mereka menggelar doa bersama. Seorang perwakilan umat Islam bernama Ahmad Jazuli ditunjuk memimpin doa kebangsaan, yang diikuti perwakilan setiap agama dan kepercayaan di belakangnya. “Izinkan saya mewakili kaum mayoritas untuk memimpin doa,” katanya sebelum memulai doa.

Kepada wartawan, Jeannie mengaku menerima banyak teror dan intimidasi dari aparat kepolisian yang melarang aksi tersebut. Menurut dia, aksi semula direncanakan dengan menyalakan 1.000 lilin dan dilakukan pada malam hari. Namun polisi melarang penyalaan lilin dan aksi malam hari sehingga panitia terpaksa menggeser menjadi siang hari dan meniadakan lilin.

Simak pula: Warga Manokwari Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok

Terakhir, saat aksi pada Ahad sore tadi, aparat kepolisian yang sudah memenuhi area taman Sekartaji meminta para peserta pulang. Kendaraan yang membawa sound system dan panggung juga turut dilarang mendekati lokasi. “Tapi sebagian kawan-kawan tidak menyerah dan tetap bertahan di sini,” ujarnya.

Meski pada akhirnya polisi membiarkan aksi berlangsung, tapi puluhan aparat kepolisian dikerahkan di lokasi untuk mengawal peserta aksi yang berjumlah lebih sedikit. Mereka menegaskan aksi ini dilakukan sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan bukan untuk membela Ahok meski sebagian peserta aksi adalah warga Tionghoa.

Saat dikonfirmasi soal pelarangan terhadap aksi itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi mengaku memiliki alasan kuat. Pertama, aksi dilakukan pada hari libur dan berjarak kurang dari 150 meter dari instansi militer, yakni markas CPM.

Kedua, aksi bela NKRI tersebut tak mendapat dukungan dari tokoh masyarakat dan lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Demi menjaga situasi kota Kediri yang sudah kondusif, kami dan jajaran Kodim sepakat meniadakan aksi tersebut,” ucapnya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

3 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

15 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

21 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

28 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

29 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

29 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

29 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya