Di Rapimnas Golkar, Luhut Cerita Galaknya Jokowi Dalam Memimpin

Reporter

Minggu, 21 Mei 2017 17:50 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan usai acara serah terima jabatan Menko Maritim dan Sumber Daya di Gedung BPPT, Jakarta, 28 Juli 2016. Luhut Binsar Panjdaitan yang semula menjabat sebagai Menko Polhukam menggantikan jabatan Menko Maritim Rizal Ramli dari hasil Reshuffle Kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang galak dibandingkan sejumlah presiden lainnya. "Meskipun bukan dari kalangan militer. Kalau mau coba, coba saja," ujar dia dalam Rapimnas Partai Golkar, di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad 21 Mei 2017.

Luhut mencontohkan kasus pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia. Menurut Luhut, karena galak dan tegasnya, Jokowi pun sempat memeberikan pernyataan gebuk kepada organisasi yang diduga melanggar konstitusi. "Itu gebuk benar," katanya.

Baca: Jokowi Tegaskan Akan Gebuk Kelompok yang Ganti Dasar Negara

Menurut Luhut, meskipun galak, Jokowi merupakan tipe pemimpin yang mau mendengarkan dari pihak lain, seperti stafnya, realistik, dan terkadang pragmatik. Kalau sudah memutuskan sesuatu Presiden tidak akan goyah.

Luhut mengatakan sikap Jokowi yang galak dan tegas itu karena latar belakang yang bersih. Jokowi, kata dia, tidak terlibat dalam bisnis-bisnis. Begitu juga dengan keluarga, anak dan istrinya. Hal tersebut, kata Luhut, diketahui saat ia meneken dokumen yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Menko Kemaritiman.

"Nama-nama yang lalu ada, tidak mungkin disembunyikan. Jadi, sudahlah jangan sok bersih," ujarnya.

Sifat galak dan tegasnya Jokowi pun memberikan dampak ke Indonesia. Perlahan, kata Luhut, perekonomian membaik, pembangunan infrastruktur meningkat. Indonesia, kata dia, juga akhirnya mendapatkan Investement Grade dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's. Badan Pemeriksa Keuangan juga memberikan hasil laporan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Jadi, berikanlah kesempatan kepada Jokowi," ujar Luhut Binsar Panjaitan.

Baca: Bertemu Pemuka Agama, Presiden Jokowi Tegaskan Sikap

Partai Golkar menggelar Rapat Pimpinan Nasional di Balikpapan, 21-23 Mei 2017. Ketua steering committee Rapimnas Freddy Latumahina mengatakan Rapimnas ini merupakan yang kedua kali. Pertama, adalah pada Juli tahun lalu yang salah satu hasilnya adalah mengusung Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden pada 2019. "Rapimnas kali ini lebih strategis," ujar dia.

Strategis itu, Freddy melanjutkan, karena dua tahun ke depan merupakan tahun kompetisi politik. Pada 2018, ada 171 Pemilihan Kepala Daerah Serentak. Dan pada 14 April 2019 merupakan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden secara serentak.

HUSSEIN ABRI DONGORAN

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

28 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

29 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

30 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

32 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

37 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

38 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

38 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya