TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendro Priyono mengatakan baik sebagi pribadi maupun atas nama BIN mengungkapkan rasa dukanya atas wafatnya Letnan Jenderal Arie J. Kumaat. Sosok perwira yang, menurut Hendro, profesional dan memiliki mental yang baik. “Sebagai kawan dekat saya berduka,” kata dia usai melayat ke Rrumah duka di Jalan Martimbang I No. 7, Jakarta, Minggu (13/1). Menurut Hendro Priyono almarhum adalah pemikir dan memiliki fisik yang sangat kuat. Penerima penghargaan Garudayaksa, yakni penghargaan tertinggi perwira Akademi Militer (Akmil) TNI, kata dia, merupakan komandan korps taruna yang baik. Bahkan dia juga pernah bertugasn menjadi komandan tim halang rintang Korps Taruna Akimil. Bekas Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) tersebut wafat pada pukul 03.25 WIB, Minggu (13/1) dinihari, karena serangan jantung di RS St. Carolus, Jakarta. Menurut rencana Kumaat akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Arie J. Kumaat, yang tak memiliki riwayat penyakit jantung ini, terakhir ditemui oleh Tempo News Room ketika ikut mengahdiri pemakamam mertuanya Letjen TNI (Purn) GH. Mantik pada 10 Agustus 2001. Bekas Asisten Teritorial Kepala Staf Umum ABRI ini menikah dengan Marie Josehine Mantik. Kumaat meninggalkan seorang putera Hendri Kumaat (27) dan seorang istri. (Hilman/Rurit)