Diolok Kafir, Siswa Mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta  

Reporter

Jumat, 19 Mei 2017 23:07 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mendapat laporan intoleransi siswa di sejumlah sekolah menengah pertama negeri dan sekolah menengah atas negeri di Yogyakarta.

Menurut Fokki sejumlah sekolah telah membuat aturan yang mengarah ke perilaku intoleransi dan mengarahkan siswa fanatik terhadap ajaran agama tertentu. "Praktek intoleransi itu terjadi di sekolah negeri dan berbahaya," kata Fokki, Jumat, 19 Mei 2017.

Baca: Kasus Intoleransi di Jawa Tengah Naik, Motifnya Berulang

Komisi D mendapatkan pengaduan dari seorang wali murid SMP Negeri di Kota Yogyakarta. Siswa itu mendapat perkataan kafir dari temannya. Sekolah itu juga mewajibkan siswanya memakai pakaian dengan ciri khas agama tertentu. "Yang tidak memakai dibilang kafir dan siswa itu merasa minder," kata Fokki.

Menurut dia terjadi pergeseran nilai-nilai yang mengarah pada lunturnya penghormatan terhadap keberagaman di sekolah negeri. Dia mengamati terjadi penyeragaman di berbagai kegiatan keagamaan berdasarkan agama mayoritas. "Siswa beragama minoritas mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari guru dan karyawan," kata dia.

Simak: Jokowi Bertemu PGI dan KWI Bahas Intoleransi

Demi keamanan orang tua dan siswa yang mengadukan intoleransi itu, Fokki tidak menyebut identitas siswa tersebut. Ia meminta Dinas Pendidikan memberikan perhatian serius agar sekolah memelihara nilai-nilai kebangsaan dan pluralisme.

Seorang alumni SMP Negeri di Yogyakarta, Kaka, mengatakan praktek intoleransi yang ia dengar adalah olok-olok kafir terhadap siswa yang beragama minoritas. Ia juga mendengar ada pemaksaan penggunaan jilbab di salah satu sekolah menengah negeri. "Aturan yang dibuat sekolah mewajibkan siswa berjilbab dibuat tidak tertulis," kata dia.

Lihat: Wali Kota Terpilih Haryadi Janji Atasi Intoleransi di Yogyakarta

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Asrori belum menjawab ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengenai sekolah negeri di Yogyakarta yang dianggap mempraktekkan intoleransi itu.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

4 hari lalu

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

Kebijakan ini berupaya menata kawasan kumuh Yogyakarta untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh serta menurunkan faktor risiko bencana

Baca Selengkapnya

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

7 hari lalu

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

Pasar Prawirotaman yang awalnya terkesan kumuh dan tua itu bertransformasi menjadi pasar yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas lokalnya.

Baca Selengkapnya

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

10 hari lalu

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

Gus Miftah menuturkan Prabowo selalu menitip pesan tentang menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama jauh sebelum jadi presiden.

Baca Selengkapnya

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

18 hari lalu

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

Salah satu upaya untuk mengejar target kunjungan adalah mengoptimalkan 25 kampung wisata di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

20 hari lalu

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

Kotabaru dipilih karena memiliki banyak sisi historis peristiwa penting perjalanan sejarah bangsa dan Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

24 hari lalu

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival

Baca Selengkapnya

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

26 hari lalu

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

Pemkot Yogyakarta mengumumkan bahwa acara di Alun-alun Kidul Yogyakarta bukan bagian rangkaian perhelatan Hari Jadi ke-268 yang digelar mereka.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

26 hari lalu

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

Berbagai aktivitas wisata bisa diikuti di Yogyakarta, dari kelilling naik VW klasik sampai nonton pertunjukan seni.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

26 hari lalu

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

Hari ini, HUT Yogyakarta dirayakan ke-268 tahun. Bagaimana usaha Sultan Hamengkubuwono I membuka kota ini?

Baca Selengkapnya

Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Oknum PNS Diburu Polisi

27 hari lalu

Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Oknum PNS Diburu Polisi

Panggung utama, sponsor, pengisi hiburan, hingga booth-booth UMKM sudah siap di Aun-alun Kidul Yogyakarta.

Baca Selengkapnya