Presiden Jokowi meninjau KRI Imam Bonjol di perairan Natuna, 23 juni 2016. KRI Imam Bonjol menangkap kapal nelayan Tiongkok yang terdeteksi menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia, pada 17 Juni 2016. Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
TEMPO.CO, Natuna - Presiden Jokowi menyampaikan rasa dukacita atas meninggalnya sejumlah prajurit TNI dalam latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat yang mengambil lokasi di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu lalu, 17 Mei 2017. Joko Widodo berkata, mereka meninggal dalam tugas.
"Saya ingin mengucapkan turut berdukacita atas gugurnya prajurit TNI dalam Latihan PPRC ini dan juga korban luka yang dirawat di rumah sakit," ujar Jokowi.
Dikabarkan sebelumnya, empat prajurit meninggal dalam latihan tempur TNI di Natuna tersebut. Penyebabnya adalah gangguan saat latihan penggunaan meriam Giant Bow oleh Batalyon Arhanud 1/K/. Ketika berita ini ditulis, penyebab gangguan tersebut masih diselidiki oleh pihak TNI.
Adapun korban kecelakaan yang meninggal dunia adalah Kapten Arhanud Heru Bayu, Prajurit Kepala Edy, Prajurit Satu Marwan, Prajurit Satu Ibnu.
Presiden Jokowi berkunjunga ke lokasi latihan prajurit TNI yang gugur di Natuna, sebagaimana dikutip dari siaran pers Istana Kepresidenan, Jumat, 19 Mei 2017.