Komnas HAM Bakal Pilih 100 Bupati dan Wali Kota Penegak HAM  

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 21:51 WIB

Komnas HAM dan INFID Tanda Tangani MoU Penguatan HAM di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, 15 Mei 2017. TEMPO/DWI FEBRINA FAJRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menandatangani nota kesepahaman penguatan HAM dengan International NGO Forum on Indonesian Development (Infid). Acara itu berlangsung di Jakarta pada Senin, 15 Mei 2017.

“Kesepakatan ini terkait dengan meningkatnya segregasi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang tidak sejalan dengan HAM dan semangat Pancasila,” ujar Ketua Komnas HAM Nur Kholis.

Baca juga: Komnas HAM: Isu Kebebasan Beragama Jadi Perhatian HAM PBB

Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua lembaga berkomitmen untuk mendorong pemerintah daerah mewujudkan kota ramah HAM. Mereka menginisiasi seratus wali kota dan bupati untuk turut menandatangani MoU penegakan HAM di daerah masing-masing.

“Peran kepala daerah itu sangat penting dalam mewujudkan toleransi. Kami akan menguatkan fungsi kepala daerah untuk memajukan HAM di Indonesia,” katanya.

Komnas HAM akan berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM menyusun kriteria wali kota dan bupati yang dianggap mempunyai perspektif HAM yang baik.

Nur menyebutkan, kota yang toleran terhadap perbedaan dan korban-korban HAM akan masuk sebagai kriteria. Dari sekitar 300 wali kota dan gubernur, akan diseleksi hingga 100 wali kota dan bupati saja.

Nur berharap, penandatanganan MoU oleh 100 wali kota dan bupati nanti dapat mengatasi kasus-kasus intoleransi di berbagai daerah.

“Kalau di daerah sudah diatasi, persoalan HAM tidak akan meluas sampai nasional atau skalanya bisa turun, sehingga tidak ada tindakan-tindakan esktrim seperti sekarang yang cenderung saling balas.”

Simak juga: Soal Pemeriksaan, Komnas HAM: Tak Istimewakan Rizieq Syihab

Nur juga berharap seratus wali kota dan bupati yang terpilih nanti akan menganggarkan dana khusus untuk pemenuhan hak-hak warga di tiap daerah.

Contohnya, kata Nur, anggaran khusus membuat trotoar yang layak bagi pejalan kaki dan fasilitas-fasilitas publik yang ramah bagi orang berkebutuhan khusus.

DWI FEBRINA FAJRIN | UWD

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

17 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

44 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

49 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

50 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

55 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

57 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya