Bupati Purwakarta Ajak Guru Honorer dan ASN Umrah
Senin, 15 Mei 2017 17:22 WIB
INFO PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertolak ke Tanah Suci Mekah bersama 10 guru honorer dan aparat sipil negara (ASN) yang berasal dari Purwakarta, Subang, dan Bandung. Guru yang diajak umrah itu adalah guru berprestasi dan sudah mengabdi puluhan tahun.
“Saya ingin memuliakan guru. Jadi, saat ada rezeki lebih, saya mengajak mereka,” ujar Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, sebelum bertolak menuju Tanah Suci Mekah, Senin dinihari, 15 Mei 2017.
Menurut Dedi, peran guru dalam pembangunan merupakan tonggak utama dalam membentuk peradaban manusia di Indonesia, bahkan di dunia. “Termasuk guru honorer, peran mereka sama,” ucapnya.
Satu di antara guru yang ikut dalam rombongan umrah tersebut adalah Epon, guru Dedi sewaktu duduk di SD Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Subang. Bagi Dedi, Epon, yang kini sudah berusia lebih dari setengah abad itu, memiliki kesan tersendiri. Dedi masih ingat betul ketika duduk di kelas 1 mau naik ke kelas 2, terpaksa harus ngedon di kelas 1 gara-gara keputusan Epon. Artinya, dia tidak naik kelas. Tapi justru hal itu melecut semangat dan menginspirasi perjalanan hidupnya. “Bu Epon guru saya yang pertama kali memberi pelajaran penting bagi saya untuk bersabar dan bangkit dari kegagalan,” kata Dedi.
Dedi mengaku tidak naik kelas karena dirinya masih kecil. Dia pun kemudian diminta bersabar. “Di situlah saya merasa bahwa Bu Epon sangat berjasa bagi saya, terutama menguji kesabaran saya,” tuturnya.
Sementara itu, Epon mengaku tak menyangka dia akan diajak umrah oleh Dedi. Sebab, ajakannya spontanitas ketika dirinya menghadiri acara tablig akbar PGRI Subang di GOR Gotong Royong Subang yang dihadiri Dedi. Waktu itu Dedi meminta satu di antara ratusan guru yang hadir maju ke panggung untuk diajak berdialog. Guru yang mengacungkan jari itu ternyata Epon, yang kebetulan berada di bagian depan.
Ketika sudah berada di atas panggung, Dedi begitu terkejut. Tak disangka tak dinyana, orang yang berada di hadapannya itu ternyata Bu Epon, guru SD-nya. “Ini mah Bu Epon, guru saya waktu di SD. Saya mah enggak berani nanya, takut kualat,” ujar Dedi sambil berseloroh.
Tanpa banyak kata-kata, Dedi langsung menawarkan hadiah umrah kepada gurunya tersebut. Dan Epon pun menerimanya dengan senang hati. “Saya sih enggak menyangka bisa diumrahkan sama Dedi, murid saya dulu waktu masih kelas satu,” kata Epon.
Bahkan ia blakblakan mengakui Dedi pernah tidak dinaikkan dari kelas 1 ke kelas 2. “Soalnya waktu itu Dedi masih kecil. Kalau dipaksakan naik, takut tidak kekejar. Jadi, untuk kebaikannya, terpaksa saya tidak luluskan dulu dan biar dia bisa belajar lebih baik,” ujar Epon. (*)