Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe Jilid II, 300 Peti Disiapkan

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 14:53 WIB

Anggota serikat tani Telukjambe menyiapkan kotak kayu untuk melakukan aksi kubur diri di depan Istana Negara, Jakarta, 2 Mei 2017. Konflik antara petani dan perusahaan di Karawang ini mengemuka pada 11 Oktober 2016. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Karawang - Aris Wiyono, Dewan Pembina Serikat Tani Telukjambe Bersatu (STTB) manyatakan akan melakukan unjuk rasa aksi kubur diri jilid II. Kali ini Aris mengklaim akan mengerahkan massa lebih banyak lagi petani Telukjambe. "Rabu akan kembali ke Jakarta dengan 300 peti kayu untuk kubur diri," kata Aris lewat siaran pers yang ditetima Tempo di Karawang, Jumat, 12 Mei 2017.

Aris mengatakan STTB kembali mengerahkan petani untuk kubur diri lantaran kecewa dengan keputusan menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil yang hanya akan membangun 96 unit rumah untuk petani Telukjambe. "Padahal petani penggarap yang terkena dampak konflik dengan PT Pertiwi Lestari selama ini sejumlah 600 orang," kata Aris.

Baca juga:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe, Minta Keadilan ke Jokowi

Sementara itu, Maman Suryaman, ketua STTB mengklaim, petani Telukjambe yang jadi korban sengketa lahan tidak semua ikut aksi ke Jakarta. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya menjamin 275 petani Telukjambe yang mengungsi ke Jakarta. "Jumlah itu hanya sebagian. Sisanya masih banyak," kata Maman.

"Dari 600 kepala keluarga yang terdampak konflik kenapa hanya 97 keluarga saja yang akan diberikan solusi," katanya, menegaskan.

Baca pula:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe sampai Jokowi Temui Mereka

Maman menegaskan bahwa masyarakat petani telukjambe menolak atas solusi yang diberikan oleh menteri ATR/BPN karena jauh dari rasa keadilan dan prikemanusiaan. Dari 600 keluarha, hanya 97 keluarga saja yang akan diberikan hak atas tanah pemukiman dan garapan. "Pemerintah masih menelantarkan 503 keluarga lain. Saya punya data lengkap dan valid atas 600 keluarga korban keteledoran pemerintah atas rakyatnya tersebut," kata dia.

Sementara itu, wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari mengatakan, pemerintah belum menentukan luas tanah yang akan dibagikan kepada para petani.

Simak pula:
Menteri Agraria: Pemerintah Berikan Rumah ke Petani Telukjambe



Saat ini, ia masih menunggu data yang valid dari para petani. "Sementara ini, datanya masih tumpang tindih. Saya harap petani segera menyiapkan data yang valid, jawab berbasis fotokopi KTP dan KK," kata Ahmad.

Ia mengklaim permasalahan petani Telukjambe telah selesai, ia juga mengaku jika menteri Sofyan telah bertemu dengan Antony Salim, pemilik Pertiwi Lestari. "Lokasi untuk para petani sudah pasti, kesimpulan besarnya sidah selesai, pemilik PL sudah bertemu sama menteri dan bersedia menyerahkan sebagian lahan kepada para petani," kata Ahmad.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

5 Maret 2024

Janjikan Kepastian Hukum, AHY Gandeng Satgas-Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gandeng Satgas Anti Mafia Tanah, Polri dan Kejaksaan untuk pastikan penegakan hukum pertanahan.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

23 Februari 2024

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

Hak petani termasuk berbagi manfaat secara adil hingga hak untuk menyimpan dan menjual benih.

Baca Selengkapnya

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

23 Februari 2024

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

Aksi petani dan ribuan peternak di berbagai negara untuk menuntut pemerintah memenuhi hak-hak mereka dalam profesinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

15 Januari 2024

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

Ribuan petani di Jerman menggelar protes kenaikan pajak oleh pemerintah. Mereka membawa traktor ke pusat kota Jerman.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Cara Mengubah Hak Guna Bangunan (HGB) Menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM)

4 Oktober 2023

Cara Mengubah Hak Guna Bangunan (HGB) Menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM)

Mengubah Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah langkah penting dalam mengamankan kepemilikan properti. Begini tahapannya.

Baca Selengkapnya