Media Massa Diajak Tangkal Paham Radikalisme dan Terorisme

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 06:51 WIB

1stwebdesigner.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kiai Haji Abdul Muhaimin menyatakan pemberitaan di media massa supaya memberi kesejukan dan tidak mengarah ke provokasi yang mengakibatkan pembacanya menjadi radikal. Akibat radikalisme, berpotensi terjadi aksi terorisme.

"Harus membawa misi peace jurnalisme, titiknya ada di situ program kami," kata Muhaimin, Kamis, 11 Mei 2017. (Baca: Marak Penolakan HTI, Said Aqil: Gubernur Harus Bisa Bina Warga)

Maraknya media daring dan mudahnya akses ke situs-situs berita maupun blog membuat masyarakat saat ini juga menjadi bagian yang kaget untuk memahami isi berita. Shock culture terjadi karena minimnya pemahaman literasi media. Apalagi saat ini sangat banyak media sosial yang isinya provokatif dan saling hujat serta mengandung ajaran terorisme.

Sasaran forum koordinasi ini adalah para bloger, para santri, guru, pekerja media dan lain-lain untuk menularkan ajaran dan pemberitaan yang mengundang kedamaian. Bukan justru menyebarkan ajaran radikal yang tidak bisa diterima di negeri ini. (Baca: 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tolak Paham Radikal)

Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta ini menambahkan di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju, media justru memiliki potensi menjadi sarana terjerembabnya seseorang ke dalam radikalisme.

Menurut dia, berkembangnya paham radikalisme terorisme banyak melalui media cetak, media daring, dan media sosial. Bahkan, para pengikut paham ini dibaiat tanpa harus bertemu secara langsung, hanya dengan melalui telepon pintar saja sudah cukup.

"Angkatlah isu-isu kebudayaan untuk menumbuhkan rasa damai dalam kehidupan di masyarakat," kata dia. (Baca: Ketua MUI KH Ma`ruf Amin: Khilafah Tidak Cocok di Indonesia)

Apalagi, Yogyakarta dijuluki dengan City of Tolerance. Maka harus dijaga dan diredam cara-cara radikal yang belakangan ini sering terjadi. Dengan kultur Yogyakarta yang damai, maka paham radikalisme terorisme bisa dicegah sedini mungkin.

FKPT juga melakukan dialog lierasi media sebagai upaya untuk mencegah dan menangkal radikalisme terorisme. Sebab, medialah yang menjadi salah satu sarana penyeimbang munculnya gerakan radikal yang menjurus ke aksi terorisme.

Pelibatan media massa dalam pencegahan trorisme yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan FKPT di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017. Di Yogyakarta, acara ini diadakan pada Rabu, 10 Mei 2017 di hotel Alana. (Baca: Shinta Wahid: Survei Ungkap Adanya Kebencian pada NonMuslim)

Kepala Kepolisan Daerah Yogyakarta Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri menyatakan Yogyakarta termasuk daerah yang paling banyak menyebarkan berita tidak benar alias hoax di media sosial. Media massa justru mempunyai peran yang sangat strategis dalam membantu pencegahan terorisme.

"Media massa harus menjadi penyeimbang," kata dia.

Namun, ia justru khawatir, media massa yang saat ini justru memuat berita atau tulisan untuk kepentingan pemodal atau politik suatu kelompok. Pemberitaan yang tidak sesuai fakta berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat dan memantik munculnya radikalisme.

Untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Dofiri menambahkan, harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, mengajak insan pers, pegiat media sosial dan elemen masyarakat lainnya. Penyebaran paham ini cukup masif di media terutama media sosial. "Media massa mainstream dan televisi bisa mengedukasi masyarakat," kata Dofiri. (Baca: Yenny Wahid: 11 Juta Warga Siap Lakukan Tindakan Radikal)

MUH SYAIFULLAH



Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

52 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

57 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya