Waisak 2017, Ini Pesan Biksu Wongsin Labhiko dari Candi Borobudur

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 11 Mei 2017 12:09 WIB

Sejumlah umat Buddha membawa Api Dhamma setelah prosesi pengambilan dari sumber Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, 9 Mei 2017. Prosesi pengambilan api abadi yang akan disemayamkan di Candi Mendut dan akan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur pada puncak prosesi tersebut merupakan rangkaian dari ritual jelang hari raya Waisak. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Biksu Wongsin Labhiko dalam tuntunan sebelum meditasi Waisak di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menuturkan kehidupan tidak cukup dengan keinginan dan waktu tidak cukup bagi kebutuhan. Dunia ini tidak ada persoalan bagi orang yang bijaksana.

"Dunia ini tidak ada persoalan apabila belajar mengetahui kenyataan bahwa sesungguhnya dunia ini berkondisi tidak kekal adanya," kata Wongsin, Kamis subuh, 11 Mei 2017, sebelum memimpin meditasi yang dihadiri ribuan umat Buddha tersebut.

Baca : Hari Raya Waisak, Tokoh Buddha Ingatkan Cinta Kasih dan Jaga Toleransi

Karena itu, kata dia, jangan terlalu lekat dengan sesuatu. “Bahagia dan derita berbeda perasaan manusia. Menderita karena melekat, bahagia karena lepas. Itulah jalan Buddha,” ujarnya.

Ia menuturkan, apabila ingin bahagia, belajarlah untuk lepas, jangan melekat. “Sesuatu yang didapat secara gratis adalah ketuarentaan, sesuatu yang harus dicari adalah nilai kehidupan manusia," ujarnya.

Wongsin mengatakan nilai binatang diukur dari badannya. Sedangkan nilai manusia diukur atau dihitung dari kebajikan atau perbuatannya.

Simak:
Masyarakat dan Turis Antusias Lihat Proses Waisak di Borobudur

Ia mengajak umat Buddha pada Waisak tahun ini untuk menambah level obyek dengan menjaga perbuatan baik sesuai ajaran Guru Agung Sang Buddha Gautama. Dunia ini tidak ada yang baru selain pergerakan dan perubahan.

"Semua berubah, semua bergerak, tapi perubahan pergerakan harus diambil. Ambil krisis menjadi kesempatan, jangan takut apabila hidup ini mengalami krisis atau susah. Dalam kesusahan itu adalah kesempatan yang terbuka untuk Anda sekalian," tuturnya.

Ia mengatakan rela bersusah payah pada masa awal lebih baik daripada jatuh miskin pada hari kemudian. “Jangan berdoa saja, Sang Buddha mengajarkan praktik, jangan menunggu nasib baik, jangan terlambat bangun, jangan malu mencari nafkah,” ucapnya.

Baca juga:
Masyarakat dan Turis Antusias Lihat Proses Waisak di Borobudur

"Jangan menghina bahwa untungnya sedikit, jangan menunggu nasib baik. Kalau menunggu nasib baik saja tidak mau kerja, bukan Buddha. Umat Buddha bangun pagi mencari nafkah, jangan putus semangat. Apabila Anda sekalian hidup dalam keputusasaan, itu adalah penggalian liang memandang diri sendiri," katanya.

Perayaan Waisak 2561 BE/2017 di Candi Borobudur ditutup dengan ritual pradaksina oleh para biksu dan umat dengan mengelilingi candi tiga kali searah jarum jam.

ANTARA

Berita terkait

Bentrok 2 Kelompok Massa Terjadi di Muntilan, Begini Reaksi Bupati Magelang

16 Oktober 2023

Bentrok 2 Kelompok Massa Terjadi di Muntilan, Begini Reaksi Bupati Magelang

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengaku prihatin atas insiden bentrok atau gesekan dua kelompok massa di Muntilan.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Akhir Bulan Mau ke Mana? 5 Wisata Kabupaten Magelang Selain Borobudur

12 September 2023

Libur Panjang Akhir Bulan Mau ke Mana? 5 Wisata Kabupaten Magelang Selain Borobudur

Namun, selain Borobudur, Kabupaten Magelang juga memiliki beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

27 Agustus 2023

Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

Festival Lima Gunung diadakan secara mandiri oleh seniman petani di Komunitas Lima Gunung, yakni Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Jejak Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Tengah Kota Magelang Berusia Hampir 100 Tahun

12 Juli 2023

Menyusuri Jejak Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Tengah Kota Magelang Berusia Hampir 100 Tahun

Kali Manggis yang usianya hampir 100 tahun mengalir melewati Jalan Manggis, Kelurahan Gelangan, Kota Magelang itu dibuat oleh orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

1 Juli 2023

Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

Heru Budi mengapresiasi umat Buddha dapat mengikuti puncak rangkaian perayaan Waisak Nasional melalui kegiatan Dharmasanti.

Baca Selengkapnya

Bersantai dan Menikmati Segarnya Suasana di Grojogan Kapuhan di Magelang

29 Juni 2023

Bersantai dan Menikmati Segarnya Suasana di Grojogan Kapuhan di Magelang

Grojogan Kapuhan terletak di Desa Kapuhan, Magelang. Pengunjung dapat mengakses lokasi tersebut dengan mudah lantartak jauh dari jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: DPT di Kabupaten Magelang Lebih Kecil dari DPS, Ini Penyebabnya

25 Juni 2023

Pemilu 2024: DPT di Kabupaten Magelang Lebih Kecil dari DPS, Ini Penyebabnya

KPU Kabupaten Magelang menyatakan sejumlah orang yang terdaftar dalam DPS Pemilu 2024 telah meninggal atau pun pindah.

Baca Selengkapnya

Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

9 Juni 2023

Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Tempo memotret kisah para bikhu buddha menjalani ritual thudong dari Thailand hingga ke Candi Borobudur untuk merayakan Hari Suci Waisak.

Baca Selengkapnya

Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

6 Juni 2023

Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

Para biksu thudong diantar oleh sejumlah umat Buddha dan panitia perayaan Waisak 2023.

Baca Selengkapnya

Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

5 Juni 2023

Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

Wisatawan menyesaki Candi Borobudur dan berburu souvenir terutama sejak para biksu dari Thailand datang untuk memperingati Waisak,

Baca Selengkapnya