347 Tenaga Kesehatan Ditempatkan di 40 Daerah Tertinggal

Reporter

Senin, 8 Mei 2017 23:01 WIB

Seorang tenaga medis memeriksa keadaan pasien di dalam kereta kesehatan (Rail Clinic), Stasiun Maswati, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 27 Juli 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan menempatkan 347 tenaga kesehatan di daerah tertinggal dalam Program Nusantara Sehat. Dari 122 kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal, Kementerian Kesehatan menempatkan tenaga kesehatan di 40 kabupaten di 18 provinsi.

“Sebanyak 347 nakes dibagi menjadi 60 tim yang akan ditempatkan di 60 puskesmas dalam jangka waktu dua tahun,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (PPSDMK) Kemenkes RI Usman Sumantri di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 8 Mei 2017.

Daerah-daerah yang dipilih sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019.

Usman menjelaskan, Nusantara Sehat merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu dan persebaran tenaga kesehatan terutama di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan.

Tenaga kesehatan yang terpilih akan menjalankan dua tugas pokok, yakni tugas individu atau khusus dan tugas berbasis tim. “Kalau tugas individu sesuai dengan profesi nakesnya. Contohnya bidan membantu proses bersalin. Kalau tugas berbasis tim, kami akan melakukan upaya-upaya penyuluhan dan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit,” ujar salah satu dokter umum yang menjadi peserta Nusantara Sehat, Crashana Siregar.

Ke-347 tenaga kesehatan Nusantara Sehat telah melalui proses pembekalan dan pelatihan sebelum akhirnya mendapat penempatan. “Karena penempatannya di daerah terpencil, TNI (Tentara Nasional Indonesia) juga memberikan latihan militer pada mereka agar kemampuan survivalnya baik. Selain itu kami sudah tes kondisi psikis mereka karena akan berbeda kondisinya nanti disana,” ujar Usman.

Setelah ditempatkan, Kemenkes akan memonitor dan mengevaluasi. “Ini sudah keenam kalinya kami melakukan program Nusantara Sehat. Sejak 2015 hingga 2016, sudah ada 1.422 nakes yang kami terjunkan. Hasil evaluasinya hanya ada 2 orang yg gagal karena sakit dan tidak tahan dengan kondisi di lapangan. Jadi menurut kami program ini cukup sukses,” kata Usman.

Tenaga kesehatan yang tergabung dalam program ini berstatus pegawai pemerintah non PNS. Mereka digaji pemerintah pusat mulai dari Rp 6-11 juta per bulan sesuai dengan profesi dan pendidikan terakhir tenaga kesehatan.

Usman berharap pemerintah kabupaten turut memberikan insentif untuk tenaga kesehatan Nusantara Sehat. “Mereka kan nanti kerjanya berat, tolong Kabupaten juga berikan insentif agar mereka betah,” ucap Usman diiringi tepuk tangan nakes Nusantara Sehat.

Hingga akhir 2017 nanti, Kemenkes akan merekrut dua angkatan tenaga kesehatan Nusantara Sehat. Seleksi angkatan kedua 2017 sudah sampai pada tahap tes tertulis dan wawancara. Sementara seleksi angkatan ketiga 2017 akan dilakukan pada akhir bulan Juli atau awal Agustus 2017.

DWI FEBRINA FAJRIN | TSE

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya