Hizbut Tahrir Indonesia, al-Bagdzadi hingga Bom Bali

Reporter

Senin, 8 Mei 2017 16:06 WIB

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. Mereka mengutuk serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, dan menyerukan mobilisasi aksi dengan berbagai tindakan terkait invasi ke Gaza. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI mulai berkembang di Indonesia sejak 1980-an. Awalnya Hizbut Tahrir diperkenalkan di Indonesia oleh Ustad Abdurrahman al-Bagdzadi, warga Australia. Sang Ustad awalnya menjadi kader Hizbut Tahrir di Libanon. Peran perkembangan Hizbut Tahrir di Indonesia waktu itu juga oleh mahasiswa Indonesia yang kembali dari Timur Tengah.

Tujuan pendirian HTI, menurut bekas juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto kepada Tempo 2002 silam menjelaskan organisasinya mengajak umat Islam kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan masyarakat Islam. Impiannya adalah sebuah masyarakat yang diatur dengan syariat Islam dan dipimpin oleh seorang khalifah.

Baca juga:
Pemerintah Bubarkan HTI, Wiranto: Aktivitasnya Mengancam NKRI

Tahap awal perkembangan Hizbut Tahrir Indonesia melakukan dua langkah untuk membangun fondasi. Pertama kampanye menegakkan syariat Islam. Kampanye itu dilakukan melalui pemasangan poster, spanduk dan pertemuan-pertemuan.

"Apa yang kami lakukan baru tahap awal," ujar Ismail. Toh, hasilnya sudah lumayan. Organisasi ini mampu menerobos barikade tabu politis dalam membicarakan syariat Islam di Indonesia.

Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pengembangan gagasan Hizbut Tahrir. Caranya melalui pemberian informasi cara mengelola sebuah negara berdasarkan syariat Islam. Antara lain tata cara pemilihan pemimpin (khalifah), hukum, dan sistem perekonomian yang Islami.

Baca pula:
BREAKING NEWS, Wiranto: Pemerintah Akan Bubarkan HTI

Kampus yang banyak menjadi tempat berkembangnya Hizbut Tahrir antara lain Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan perguruan tinggi lainnya.

Kelompok yang lahir pada tahun 1953 di Yerusalem itu tercatat pernah mengadakan acara yang dihadiri tokoh-tokoh nasional. Pada 12 Agustus 2007 Hizbut Tahrir berhasil menggelar Konferensi Khilafah Internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Acara itu mengusung tema "Saatnya Khilafah Memimpin Dunia".

Muhammad Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia waktu itu mengatakan organisasinya menolak demokrasi tapi setuju terhadap pluralisme. Sebab, kata dia, demokrasi berprinsip kedaulatan di tangan rakyat. "Kami percaya kedaulatan milik Allah," katanya.

Ismail mengakui organisasinya merupakan sebuah partai politik. "Tapi, untuk dikatakan partai yang ikut pemilu belum, mungkin suatu saat nanti, tidak dalam waktu dekat," ujarnya.

Acara itu dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, dai kondang Abdullah Gymnastiar, Kiai Tohlon Abdul Rauf dari Majelis Ulama Indonesia Sumatera Selatan, Tuan Guru Turmudzi dari Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, serta ribuan aktivis Hizbut Tahrir.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pernah memasukan Hizbut Tahrir termasuk dari delapan organisasi masyarakat yang anggotanya dipengaruhi paham Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Organisasi tersebut adalah Jamaah Ansharut Tauhid, Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Bima Group, NII Banten, Laskar Jundullah, Tauhid Wal Jihad, dan Al-Muhajirun. Kelompok Al-Muhajirun ini, merupakan fraksi radikal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Mereka jaringan radikal lama yang terpecah-pecah pasca-operasi bom Bali," kata Penasihat Kepala Polri, Tito Karnavian, saat itu. "Al-Muhajirun itu fraksi radikal dari HTI," kata mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, As'ad Ali 21 Maret 2015.

Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo

Berita terkait

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

51 hari lalu

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.

Baca Selengkapnya

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.

Baca Selengkapnya

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

8 Februari 2023

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Baca Selengkapnya

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

28 Oktober 2022

Siti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88

Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih mendalami hubungan Siti Elina dengan jaringan kelompok radikal Islam HTI dan NII.

Baca Selengkapnya

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

26 Oktober 2022

Dicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII

Polisi akan mendalami hubungan Siti Elina dengan kelompok teroris setelah perempuan itu hendak menerobos Istana. Mengikut akun medsos eks HTI.

Baca Selengkapnya

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

26 Oktober 2022

Face Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro

Polda Metro Jaya gunakan face recognition untuk selidiki penodong Paspampres yang disebut anggota HTI & gagal ginjal akut Jadi Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

25 Oktober 2022

Ini Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres dipastikan belum terobos Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

25 Oktober 2022

Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI

BNPT menyatakan peristiwa perempuan todongkan pistol ke paspampres di Istana Negara pagi tadi dilakukan oleh anggota HTI.

Baca Selengkapnya

Pakar Prediksi Anies Baswedan Bisa Kena Kampanye Hitam di Pilpres 2024

26 Juni 2022

Pakar Prediksi Anies Baswedan Bisa Kena Kampanye Hitam di Pilpres 2024

Reza Hariyadi menduga ada pihak yang hendak menyeret Anies Baswedan ke dalam politik identitas dengan melakukan pola-pola stigmatisasi dan framing

Baca Selengkapnya

Majelis Sang Presiden Dukung Anies Baswedan, Bala Anies: Kelompok Relawan Palsu

13 Juni 2022

Majelis Sang Presiden Dukung Anies Baswedan, Bala Anies: Kelompok Relawan Palsu

Bala Anies menilai ada upaya untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya