Ketua Umum PAN: Kader Tanda Tangan Hak Angket KPK Ditarik dari DPR

Reporter

Minggu, 7 Mei 2017 19:40 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela Rapat Pimpinan Umum PAN di Jakarta, 13 November 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Makassar - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku tak sependapat dengan kader PAN, Daeng Muhammad, yang menandatangani hak angket. Pasalnya tak sejalan dengan keinginan partai yang mendukung penuh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

"Kami tolak keras hak angket, jadi kader yang menandatangani usulan hak angket akan kami tarik dari DPR," kata Ketua Umum PAN seusai memberikan kuliah umum di kampus Universitas Negeri Makassar, Minggu, 7 Mei 2017.

Baca juga:
Usulan Hak Angket KPK, Mayoritas Fraksi di DPR Menolak
Pengamat: Partai Penolak Hak Angket KPK Jangan-jangan Pencitraan


Dia menjelaskan bahwa hak angket itu sebenarnya berujung untuk menyatukan pendapat. Namun, Zulkifi melanjutkan, yang menjadi pertanyaan, kenapa partai pemerintah mendukung hak angket. "Itu juga yang menjadi pertanyaan publik," katanya.

Zulkifli kembali menegaskan bahwa PAN menolak keras keputusan hak angket kepada KPK. Sebab ia menilai ini akan sangat merugikan lembaga antirasuah dalam menegakkan hukum. "Kami mendukung penuh KPK mengungkap kasus besar dan kita menolak hak angket," kata Zulkifli.

Baca pula:
Polemik Hak Angket, Bambang Widjojanto: KPK Diincar Sakaratulmaut
Gulirkan Hak Angket KPK, Langkah DPR Dicap Ilegal

Bahkan, dia mengutarakan bahwa keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunjukkan sikap yang tak terpuji. Pasalnya terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mendengarkan suara dari fraksi-fraksi yang tak sepakat.

Dia mengatakan penegak hukum seperti KPK harusnya mendapat dukungan penuh dalam memberantas korupsi di Indonesia. Bukan sebaliknya, mengintervensi KPK saat berhasil mengungkap kasus-kasus korupsi besar seperti megaproyek e-KTP dan BLBI. "Kami dukung KPK usut kasus besar seperti BLBI karena itu uang rakyat yang mencapai Rp 40 triliun per tahun," kata dia.

Sebelumnya, DPR menggelar rapat paripurna dan menyetujui hak angket kepada KPK. Dan itu akan ditindaklanjuti setelah DPR melakukan reses pada 17 Mei 2017. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, menegaskan, "Pokoknya kita tolak hak angket."

DIDIT HARIYADI

S
imak:
Hak Angket, Kenapa Masinton Pasaribu Bilang KPK Jangan Cengeng


Berita terkait

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

2 jam lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

10 jam lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

14 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

1 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

1 hari lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya