Marak Penolakan HTI, Said Aqil: Gubernur Harus Bisa Bina Warga

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 19:09 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, menyampaikan pesan moral kebangsaan dan catatan akhir tahun dengan tema anak ayam tak boleh kehilangan induknya, di Gedung PBNU, Jakarta, 24 Desember 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Palangka Raya - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj meminta Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran membina dan meluruskan ideologi anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Pak Sugianto, Pak Gubernur harus bisa membina warganya dalam menjaga kesatuan dan persatuan termasuk HTI. HTI harus dibina ideologinya," katanya di Palangka Raya, Jumat 5 Mei 2017.


Baca: Gubernur dan Polda NTT Kebanjiran Bunga Penolak Radikalisme

Said mengatakan, para pengurus dan kader Nahdlatul Ulama beserta organisasi di bawahnya mengaku siap berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia juga meminta TNI dan Polri dapat memastikan ideologi radikal yang merupakan cikal-bakal gerakan terorisme tak tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah Indonesia.

"Pada dasarnya agama itu mengajarkan cinta damai, apalagi Islam. Jadi tidak benar jika di Indonesia ada sekelompok oknum yang membolehkan membunuh dengan alasan jihad. Apalagi Indonesia ini dalam keadaan damai," tutur Said Aqil.

Said Aqil melanjutkan, orang yang menggunakan ayat suci untuk membenarkan perbuatan keji belum mampu memaknai apa yang terkandung dan nilai-nilai di dalamnya. Menurut dia, orang-orang tersebut juga belum mampu mendalami kapan, di mana dan untuk apa serta bagaimana ayat tersebut diturunkan.


Baca: Cegah Radikalisme, Boni Hargens: NU-Muhammadiyah Perlu Berperan

"Gubernur silakan sadarkan para anggota gerakan anti NKRI agar menjadi orang yang pandai. Kami dari NU termasuk kyai dan ortom di daerah akan siap dalam menjaga keutuhan NKRI," tutur Said Aqil.

Sementara itu, dalam acara pembukaan Rakernas Fatayat NU yang dilaksanakan di Palangka Raya, Kamis 4 Mei 2017 malam Gubernur mengatakan akan mencoba berdialog dengan pihak HTI.

"Saya ajak HTI bicara dari hati ke hati. Saya juga akan meminta HTI membawa simbol-simbol negara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya saat melaksanakan acara," kata Sugianto.

Baca: Persekutuan Gereja Kirim Surat ke Jokowi Soal Suhu Politik, Isinya..

Adapun sejak 2 Mei 2017, Mapolda Kalteng dibanjiri karangan bunga dari berbagai kalangan masyarakat. Karangan bunga itu bertuliskan pesan antara lain mendukung kinerja Polda Kalteng dalam menjaga kesatuan dan persatuan, terutama menjaga keamanan di Kalteng.

"Polda Kalteng tidak mempermasalahkan adanya karangan bunga itu bahkan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Kalteng, "kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Tengah Ajun Komisaris Besar Pambudi Rahayu di Palangka Raya, Kamis 4 Mei 2017.


Baca: 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tolak Paham Radikal

Dia melanjutkan, pemberian karangan bunga kepada Polda Kalteng tersebut merupakan bentuk kepercayaan masyarakat dan meminta kepada Polri untuk menjaga keamanan. Baik dalam hal penyebaran paham radikalisme, narkoba, dan lain-lain.

ANTARA | KARANA WWW

Advertising
Advertising

Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

50 hari lalu

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya