Menjelang Vonis Ahok, Wapres JK: Unjuk Rasa 5 Mei Tak Perlu Digelar  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 3 Mei 2017 14:44 WIB

Wapres JK memantau demo super damai 212 di ruang kerjanya, 2 Desember 2016. Setwapres/Husain Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan rencana unjuk rasa ormas Islam pada 5 Mei 2017 sebagai sesuatu yang tidak perlu. Namun pemerintah juga tak bisa melarang kegiatan tersebut karena dijamin undang-undang.

”Bagi pemerintah tentu menganggapnya tidak perlu, cuma orang yang mau turun ke jalan merasa perlu. Dan ini juga bagian dari kebebasan dalam demokrasi bahwa unjuk rasa itu dijamin,” kata Kalla, Rabu, 3 Mei 2017, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan.

Baca:
Sidang Ahok, Pengacara: Simulasi Persidangan, Putusan Vonis 9 Mei 2017.
26 Alumni Harvard Inisiasi Petisi Ahok Tidak Menista Agama

Meski begitu, Kalla mengingatkan, unjuk rasa ada aturannya. Misalnya, soal waktu pelaksanaan dan tempat yang tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Jumlah pesertanya pun harus dibatasi serta dilarang membuat kegaduhan. “Dan, soal keamanan, kalau melanggar, ditangkap. Jadi silakan saja,” tuturnya.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana menggelar unjuk rasa di depan gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, pada Jumat, 5 Mei 2017. Unjuk rasa dilakukan terkait dengan sidang vonis kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama yang akan digelar pada Selasa, 9 Mei.

Rencananya, massa berkumpul di Masjid Istiqlal. Setelah salat Jumat, mereka akan melakukan long march ke gedung MA. Panitia menyatakan aksi ini merupakan aksi damai serta melarang peserta melakukan tindakan anarkistis.

AMIRULLAH SUHADA

Simak pula: Ketua PBNU: Lebih Ringan Pornografi Dibanding Radikalisme


Video Terkait:





Berita terkait

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

6 jam lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

6 hari lalu

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

Putusan MK dengan 3 hakim MK opsi dissenting opinion merupakan final and binding dalam aturan konstitusi. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

7 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Profil Gayus Lumbuun, Ketua Tim Hukum PDIP yang Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Profil Gayus Lumbuun, Ketua Tim Hukum PDIP yang Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun minta KPU menunda penetapan prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024. Ini Profilnya

Baca Selengkapnya