May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Sultan Sediakan Rumah Murah  

Reporter

Senin, 1 Mei 2017 09:31 WIB

Sejumlah buruh gendong membawa karung bergambar para seniman di Nol Kilometer Yogyakarta, Selasa (29/12). Ini merupakan bagian dari karya Biennale Jogja X- 2009, simbol bentuk kepedulian seniman terhadap masyarakat bawah. Tempo/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta -Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) menuntut Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menyediakan perumahan murah atau rumah susun murah untuk buruh. Lantaran upah minimum kabupaten (UMK) yang ditetapkan di empat kabupaten dan satu kotamadya di wilayah DIY tiap tahunnya dinilai sangat rendah.

“Pemerintah DIY memilih politik upah murah. Akibatnya buruh di sini nyata-nyata tak mampu punya rumah sendiri alias tunawisma,” kata Sekretaris Jenderal ABY Kirnadi yang disampaikan dalam siaran pers di Sekretariat ABY di Sleman, Sabtu, 29 April 2017.

Baca juga:
May Day, 1.500 Buruh di Yogyakarta Gelar Aneka Kegiatan

UMK di DIY hanya berkisar Rp 1,5 juta per bulan. Meliputi UMK tertinggi adalah Kota Yogyakarta Rp 1.572.200, UMK Sleman Rp 1.448.385, UMK Bantul Rp 1.404. 600, UMK Kulon Progo Rp 1.373.600, serta UMK Gunung Kidul Rp 1.337.650.

ABY menilai upah rendah yang diberlakukan menjadi penyebab tingkat kemiskinan di DIY bertambah 5,42 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, tingkat kemiskinan per Maret 2015 mencapai 45. 560 dan meningkat menjadi 59.940 per Maret 2016. Sedangkan rasio gini yang mencerminkan ketimpangan pengeluaran masyarakat di DIY per September 2016 mencapai 0, 425.

Baca pula:
7.990 Personel Polisi Akan Mengawal Aksi Hari Buruh atau May Day

“Upah rendah itu bentuk pelanggaran pemerintah DIY atas hak masyarakat untuk mendapatkan perumahan,” kata Kirnadi.

Upah rendah itu pula dinilai sebagai ketidakmampuan Pemerintah DIY menerapkan prinsip afforability atau keterjangkauan untuk mendapatkan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, termasuk buruh.

Silakan baca:
Menjelang Hari Buruh, Polri Tetapkan Siaga 1


“UU Keistimewaan DIIY yang sudah berusia empat tahun terbukti belum mampu memberikan kesejahteraan buruh,” kata Kirnadi.

ABY mendesak Pemerintah DIY untuk melakukan peninjauan kembali terhadap sejumlah kebijakan daerah yang dinilai tidak berpihak pada upaya mensejahterakan masyarakat DIY, terutama buruh. ABY pun akan menggalang massa yang terdiri dari sejumlah federasi serikat pekerja untuk melakukan aksi Peringatan Hari Buruh Sedunia (MayDay) pada 1 Mei 2017 esok. Aksi longmarch dilakukan dari Tugu Yogyakarta hingga Keraton Yogyakarta.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

6 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

7 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

14 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

22 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya