Peringati May Day, Buruh Muslim NU Menuntut Ini

Minggu, 30 April 2017 20:13 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen memegang poster saat melakukan aksi unjuk rasa dengan long march menuju Istana Negara, di jalan MH Thamrin, Jakarta, 1 Mei 2015. Unjuk rasa damai tersebut untuk memperingati hari buruh sedunia (may day). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Sukitman Sujatmiko menyebutkan sekitar 5.000 buruh muslim akan mengikuti peringatan May Day esok hari. Mayoritas mereka adalah buruh yang bekerja di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. “Akan long march dari Patung Kuda sampai Istana,” ujar Sukitman di Jakarta, Ahad, 30 April 2017.

Sujatmiko menuturkan tuntutan utama mereka adalah mendesak Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan sentralisasi Kementerian Ketenagakerjaan dari pusat hingga daerah. Mereka ingin segala urusan ihwal ketenagakerjaan menjadi domain Kementerian tanpa ada urusan dengan kebijakan di setiap pemerintah daerah.

Sujatmiko menilai persoalan buruh sampai saat ini bermuara pada nomenklatur yang terpecah belah antara pusat dan daerah. Misalnya kebijakan aparatur pemerintah daerah perihal ketenagakerjaan yang berbeda dari masing-masing daerah. Sehingga penyatuan urusan ketenagakerjaan menjadi absolut di tingkat pusat harus segera dilakukan.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Eko Darwanto meminta urusan ketenagakerjaan tidak boleh tercampur dengan kebijakan-kebijakan di daerah. “Otonomi boleh tapi bukan soal ketenagakerjaan,” kata Eko.

Eko menganggap tuntutan itu sebagai bentuk penguatan agar tidak ada intervensi dari pihak lain dalam menangani persoalan ketenagakerjaan. Pengawasan yang lemah soal ketenagakerjaan hanya sampai ke tingkat provinsi juga menjadi pemicu serikat itu untuk mendorong sentralisasi pengelolaan buruh di tingkat pusat.

Selain tuntutan utama itu, serikat juga mengajukan beberapa tuntutan lain. Misalnya menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Lalu menolak revisi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja. Mereka pun ingin adanya peningkatan kualitas keberadaan serikat buruh dan menolak segala bentuk kriminalisasi buruh dan aktivis buruh. Terhadap isu masuknya tenaga kerja asing, mereka menolak apabila tenaga kerja tersebut tidak memiliki kemampuan di bidangnya.

Dalam tuntutan yang akan disuarakan besok, kata Eko, serikat bersepakat melawan politik upah murah terhadap buruh. Mereka juga menolak adanya sistem outsourcing dan kontrak karena dinilai merugikan buruh. Bahkan mereka meminta agar polisi membentuk divisi ketenagakerjaan untuk menampung masalah yang terjadi terhadap buruh.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.

Baca Selengkapnya

May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.

Baca Selengkapnya

Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.

Baca Selengkapnya

Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya