Novel Baswedan Disiram Air Keras, Penyembuhan Mata Mulai Positif  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 27 April 2017 17:13 WIB

Novel Baswedan meninggalkan ruang perawatan JEC. Foto: Budi Setiyarso

TEMPO.CO, Singapura - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan perkembangan terakhir kesehatan salah satu penyidiknya, Novel Baswedan, yang beberapa waktu disiram air keras oleh orang tak dikenal. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menuturkan, secara umum, ada beberapa perkembangan dalam proses perawatan Novel.

Menurut Febri, terkait dengan pemulihan mata Novel, jaringan mata putih sebelah kanan tumbuh menyentuh kornea. Namun, untuk mata kiri, belum terdapat perkembangan, yakni dengan tekanan mata 20 dari ambang batas normal 6-21.

Baca: Polisi Usut Dugaan Keterkaitan Penyerangan Novel Baswedan dan Kasus E-KTP


“Mata kiri bisa membaca huruf besar tapi harus melalui lubang kecil dan ada garis kalsium di mata kiri tersebut. Hal ini segera ditangani dengan obat terpisah,” ucap Febri dalam pesan tertulisnya, Kamis, 27 April 2017.

Febri berujar, hari ini dokter kembali melakukan empat tindakan. Mulai analisis langsung terhadap dua bola mata secara manual, tes kondisi mata dengan indikator warna melalui pemberian cairan kimia, pemberian tetes mata, hingga pengecekan tekanan mata.

Simak: Penyerang Novel Belum Terungkap, Wakapolri: Kasus seperti Cuaca


Dari pemeriksaan tersebut, dokter mendiagnosa mata sebelah kanan Novel sudah mengalami pemulihan. “Pemulihan konjungtiva putih sudah menyentuh Kornea. Tekanan mata sebesar 18 dengan range batas normal 6-21,” katanya.

Adapun untuk mata kiri, terdapat garis putih yang muncul di selaput mata. “Dilakukan pemberian obat tambahan untuk perbaikan ini,” tuturnya.

Untuk tindakan tes huruf dan angka, mata kanan Novel berkembang lebih baik, yakni untuk membaca huruf kecil sudah sangat baik. Sedangkan untuk penglihatan mata kiri, untuk membaca sudah terdapat peningkatan meski harus melalui lubang kecil.

Novel disiram air keras saat berjalan pulang dari masjid dekat rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara, Senin subuh, 11 April 2017. Polisi masih memburu pelaku yang diduga berjumlah dua orang tersebut.

Lihat juga: Miryam S. Haryani Jadi Buron, KPK Kirim Surat DPO ke Kapolri


Meski belum jelas, motif penyerangan terhadap Novel sempat dikaitkan dengan kasus-kasus korupsi besar yang tengah diusut KPK. Novel akan terus melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) hingga sembuh.

Pihak keluarga dan KPK berharap proses penyembuhan mata Novel juga sejalan dengan perkembangan proses pengungkapan pelaku teror terhadap penyidik KPK tersebut.

DESTRIANITA




Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

7 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

16 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

16 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

17 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

18 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

19 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

21 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya