Aksi Kubur Diri, Tenaga Medis: Lebih Bahaya Dari Semen Kaki  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 15:04 WIB

Konflik Agraria, Petani Gelar Aksi Kubur Diri di Depan Istana. TEMPO/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang petani Telukjambe melaksanakan aksi kubur diri sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai belum memberikan perhatian pada kasus agraria yang terjadi di Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Aksi itu digelar di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 25 April 2017.

Salah sorang petugas medis dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih yang mengawasi aksi itu, Elis Ernawati, berpendapat bahwa aksi kubur diri memiliki dampak yang lebih berbahaya daripada aksi menyemen kaki seperti yang sebelumnya dilakukan oleh para petani Kendeng saat memprotes pembangunan pabrik Semen di daerahnya.

Baca juga:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe sampai Jokowi Temui Mereka

"Khawatir terjadi aspirasi karena makan dan minum dilakukan dalam posisi tidur. Dikhawatirkan makanan masuk ke saluran pernapasan," kata Elis yang sebelumnya juga turut serta mengawal aksi semen kaki dari petani Kendeng. Selain itu, kekhawatiran dia juga bertambah karena posisi leher peserta aksi yang dianggap terlalu rapat dengan papan.

Permasalahan lain yang perlu diperhatikan dalam aksi ini, menurut Elis, adalah kesemutan dan aliran darah yang tidak lancar karena peserta aksi dituntut tidak bergerak dalam waktu yang lama.

Baca pula:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe, Minta Keadilan ke Jokowi

Dokter Pradipta Suarsyaf dari pelayanan medis Dompet Dhuafa menambahkan yang perlu diperhatikan dari peserta aksi adalah status dehidrasi karena aksibtersebut juga dilakukan di bawah terik cahaya matahari. "Sehabis itu baru kita cek nadi melalui nadi di leher. Lalu kita cek kesadaran dan status mentalnya juga apakah sanggup atau tidak," ujar dia.

Dalam aksi pertama ini, tiga orang menyerah karena tubuhnya sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan aksi kubur diri itu. "Karena sesak dan tensinya juga naik," kata Pradipta.

Selain itu diketahui juga bahwa peserta aksi juga tidak sarapan sebelum aksi, sehingga kondisi tubuh juga kurang prima. Pradipta berpendapat aksi itu sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 6 jam mengingat keterbatasan kondisi fisik manusia.

Serikat Tani Telukjambe Bersatu mengancam akan meneruskan Aksi Kubur Diri hingga Presiden Joko Widodo turun tangan menyelesaikan permasalahan sengketa lahan antara petani dan PT Pertiwi Lestari yang kini menduduki tanah sengketa itu.

"Hari ini kita kubur diri lima orang, besok sepuluh orang, besok lima belas orang, besok dua puluh orang, sampai Jokowi menemui kita!" kata salah seorang perwakilan petani Telukjambe Aris Wiyono dalam orasinya di hadapan para petani.

CAESAR AKBAR I S. DIAN ANDRYANTO

Video Terkait:




Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya