Setelah SNMPTN, IPB dan Undip Terima Mahasiswa Hafiz Al Quran

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 26 April 2017 14:20 WIB

Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melihat pengumuman di Makassar, Jumat (6/7) malam. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017-2018 melalui jalur Prestasi Intenasional dan Nasional atau PIN untuk calon mahasiswa penghafal atau Hafiz Al Quran. "Secara khusus IPB menerima Hafiz Alquran melalui jalur seleksi PIN," kata Wakil Rektor IPB bidang Akademik Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Rabu, 26 April 2017.

Yonny menjelaskan, ada beberapa jalur seleksi untuk masuk IPB mulai dari SBMPTN, SNMPTN, dan seleksi mandiri yang terdiri dari bibit unggul daerah (BUD), prestasi internasional dan nasional (PIN), ujian talenta masuk IPB (UTMI). Total daya tampung IPB sebanyak 3.400 mahasiswa baru, masing-masing jalur seleksi memiliki kuotanya masing-masing.

Baca : Total 101.906 Siswa Lolos SNMPTN 2017, Daftar Ulang 16 Mei

"Kuota terbesar untuk jalur SNMPTN yakni 50 sampai 60 persen, 30 persen untuk SBMPTN dan sisanya untuk seleksi mandiri," katanya.

Ia menyebutkan, sampai dengan saat ini jumlah pendaftaran SNMPTN ke IPB mencapai 16.193 pelamar. Yang diterima dari jalur tersebut sekitar 50 sampai 60 persen dari daya tampung IPB. Untuk jalur SBMPTN, IPB menetapkan kuota sebesar 30 persen dari daya tampungnya.

Untuk jalur PIN Hafiz Al Quran, calon pendaftar harus mengikuti prosedur penerimaan mahasiswa baru yang berlaku di IPB. Bagi calon mahasiswa yang halaf 30 juz akan diapresiasi dengan nilai tambahan setara prestasi olimpiade tingkat internasional.

"Sedangkan untuk yang hafal minimal 15 juz sampai 29 juz akan diapresiasi setara prestasi olimpiade tingkat nasional," katanya.

Menurut Yonny, calon mahasiswa yang melamar masuk IPB melalui jalur khusus tersebut harus menunjukkan bukti yang sah sebagai Hafiz Al Quran dari lembaga terpercaya dan bersedia diverifikasi hafalannya.


Di Jawa Tengah, sejumlah perguruan tinggi negeri juga mengapresiasi para penghafal Al Quran dalam penerimaan mahasiswa baru lewat jalur prestasi khusus. "Dalam jalur mandiri, kami punya program bagi mahasiswa yang memiliki prestasi khusus, seperti hafiz atau penghafal Al Quran," kata Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman di Semarang, Rabu, 26 April 2017

Baca: Utamakan SNMPTN - SBMPTN, Unpad dan ITB Hapus Jalur Mandiri

Meskipun nilai akademisnya kurang, kata Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu, penghafal Al Quran akan dipertimbangkan dalam prestasi yang diraihnya untuk masuk ke PTN tersebut.

Bahkan, kata dia, tidak harus hafiz yang menghafal 30 juz dalam Al Quran, tetapi jika ada calon mahasiswa yang bisa menghafal banyak juz juga tetap akan diakomodasi sebagai prestasi khusus. "Tidak hanya dari Islam. Kalau memang ada (calon pendaftar, red.) dari agama lain, misalnya Kristen yang memiliki prestasi khusus, antara lain menghafal Injil juga diakomodasi," katanya.

Setelah diterima, Fathur mengatakan berbagai kemudahan juga diberikan, di antaranya dalam pembayaran uang kuliah yang dikategorikan dalam uang kuliah tunggal (UKT) mulai Rp0-500 ribu per semester.

Demikian halnya dengan Undip. Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengakui ada prestasi khusus calon mahasiswa yang harus diakomodasi PTN, seperti dalam bidang keagamaan dan keolahragaan. "Kepandaian khusus ini kan tidak diakomodir dalam SBMPTN, makanya kami akomodir lewat jalur mandiri, seperti hafiz," kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu.

Baca pula : SBMPTN di Bandung, Begini Rasio Kompetisi Beberapa Program Studi

Tidak hanya hafiz, kata mantan Dekan FH Undip tersebut, calon mahasiswa dari agama-agama yang lain juga akan diakomodasi oleh Undip jika memiliki prestasi atau keahlian khusus. "Dulu pernah ada calon mahasiswa yang dari agama lain, pintar sekali main piano. Bahkan, dia pernah juara nasional piano. Kami akomodasi dalam jalur prestasi khusus," katanya.

Bisa juga, kata Yos, calon mahasiswa yang pernah menjuarai ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, atau "event" yang lebih tinggi yang akan diakomodasi lewat prestasi khusus yang dimilikinya.


ANTARA

Berita terkait

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

4 jam lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

4 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

4 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

9 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

10 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

18 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya