Bahas Kebinekaan, Ratusan Penulis Berkumpul di Surakarta  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 09:52 WIB

Mahasiswa melintas di samping spanduk Bhinneka Tunggal Ika Berbeda Namun Tetap Satu seusai mengikuti Apel Kebangsaan Mahasiswa Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, 3 November 2016. Sejumlah mahasiswa menilai, aksi 4 November mampu memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surakarta - Krisis kebinekaan yang mendera Indonesia akhir-akhir ini membuat sejumlah penulis tergerak dan berkumpul membuat acara bertema "Menulis untuk Kebinekaan". Persoalan kebinekaan itu, seperti merebaknya informasi palsu atau hoax dan arus sektarian.

Asosiasi penulis menamakan acara itu sebagai Kongres Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena. Acara itu akan digelar di Hotel Aston Surakarta, Solo, 26-29 April 2017. Satu di antara penulis yang akan bergabung dalam acara itu adalah Mikke Susanto.

Baca juga:
Kongres Persatuan Penulis Usung Kebinekaan Indonesia

Menurut Mikke, tema kebinekaan dipilih sesuai dengan peristiwa yang kontekstual, yakni hoax dan radikalisme. Penulis punya peran memberi pesan agar masyarakat menyadari persoalan kebinekaan tersebut. "Anggota Satupena diharapkan bisa menghargai kebinekaan," katanya, Selasa, 25 April 2017.

Kebinekaan dalam acara itu juga berbicara tentang beragam genre kepenulisan, kewilayahan, keindonesiaan, dan berbagai peluang yang belum dieksplorasi. "Kami juga bahas kesejahteraan dan posisi penulis," ujarnya.

Satupena mengutip sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Menurut Mikke, gagasan, pergulatan pemikiran, kerisauan, dan imajinasi penulis dari masa ke masa punya daya mengubah dan mewarnai peradaban.

Indonesia memiliki setidaknya 18 ribu judul pada 2013. Karya penulis terbit setiap tahun atau sekitar 1.500 judul buku terbit per bulan. Potensi bidang kepenulisan ini penting dikaji, dirawat, dan lebih dikembangkan.

Panitia acara, Imelda Akmal, mengatakan, dunia kepenulisan memerlukan asosiasi penulis. Di Indonesia, perkumpulan penulis sudah ada, tapi sifatnya masih komunitas informal. Tidak adanya asosiasi resmi menyulitkan langkah penulis dan pemerintah mengadvokasi kebijakan dalam bidang tulis-menulis.

Asosiasi penulis berharap mereka bisa duduk setara dengan asosiasi penerbit, toko buku, dan pemerintah. "Tujuannya, memajukan dunia kepenulisan di Indonesia," ucapnya.

Persatuan Penulis Indonesia dirintis lewat acara Musyawarah Penulis Indonesia dalam Borobudur Writers & Cultural Festival 2016 di Magelang. Pada 6 Oktober 2016, asosiasi itu kemudian dibentuk.

Mereka yang berperan dalam terbentuknya asosiasi itu, di antaranya Bagus Takwin, Chandra Malik, Cok Sawitri, Dewi ‘Dee’ Lestari, Hikmat Darmawan, Langit Kresna Hariadi, Mardiyah Chamim, Mikke Susanto, Mice Misrad, Murti Bunanta, Nasir Tamara, Nassirun Purwokartun, Neni Muhidin, dan Zen Hae.

Asosiasi itu mendapat sokongan dari Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf. Tujuannya, mendorong tumbuh suburnya komunitas kreatif di berbagai bidang, termasuk penulis, untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja kreatif.

Sebanyak 120 penulis dari seluruh Indonesia dijadwalkan datang. Sealin itu, Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dijadwalkan hadir.

Pada akhir kongres akan berlangsung peluncuran buku kompilasi tulisan Satupena, peluncuran sejumlah buku baru, dan karya penulis asosiasi itu. Ada juga seminar Perlindungan Hak & Optimalisasi Karya Penulis serta Undang-Undang Hak Cipta.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

5 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

46 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

24 Desember 2023

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

20 Desember 2023

Bea Cukai Buka Ruang Diskusi bersama APKB

Dalam rangka mendukung investasi dan ekspor nasional, Bea Cukai gelar sharing session bersama pengurus asosiasi pengusaha kawasan berikat (APKB) seluruh Indonesia yang berlangsung di Aula Merauke, Kantor Pusat Bea Cukai, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogya Larang Festival Keadilan, Pakar Hukum Tata Negara: Persis Orde Baru

Pada era Orde Baru, larangan itu melalui NKK/BKK. Kini dilakukan melalui kebijakan rektor.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

11 Desember 2023

Rektor UIN Yogyakarta Larang Festival Keadilan Berisi Kritik terhadap Pemerintah

Rektor UIN Yogyakarta Al Makin meminta pembatalan acara. "Bahaya," kata dia dalam pesan singkat soal alasan pembatalan itu.

Baca Selengkapnya

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

24 November 2023

Bertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM

Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.

Baca Selengkapnya