Kabar Novel Baswedan, KPK: Kondisinya Membaik

Reporter

Senin, 24 April 2017 18:15 WIB

Anggota Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta membentangkan poster kecaman terkait peristiwa penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Kantor Pukat UGM, 11 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan intensif untuk penyembuhan pasca penyerangan pada 11 April 2017 lalu. Kondisi Novel yang tengah menjalani perawatan di klinik mata di Singapura itu, secara umum stabil.

“Hari ini dokter melakukan empat (jenis) tindakan,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat keterangan tertulis, Senin, 24 April 2017.

Novel, ujar Febri, menjalani pemeriksaan tekanan mata dan pemberian eye drop. Dokter menganalisa langsung dua bola mata Novel, serta memberi cairan kimia untuk mengetahui kondisi mata melalui indikator warna. “Tekanan mata (Novel) baik, kanan 16 dan kiri 18.”


Baca: Polisi Periksa 19 Saksi Novel Baswedan Diserang, Ada Sidik Jari?


Pengujian membaca huruf dan angka pun dijalani Novel. “Mata sebelah kanan sudah bisa membaca sampai level 6, sedangkan yang kiri level 45, atau hanya huruf besar yang terlihat,” tutur Febri sembari menyebut bahwa level yang semakin kecil menunjukkan kondisi yang semakin baik.

Mengulangi keterangan dokter, Febri menyebut perbaikan daerah putih mata (conjungtiva) di mata kanan Novel diharapkan telah menyentuh kornea dalam kurun waktu seminggu ke depan. “Sedangkan pertumbuhan untuk mata kiri masih lambat.”

Novel disiram air keras saat berjalan pulang dari masjid dekat rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara, Senin subuh 11 April 2017. Polisi masih memburu pelaku yang diduga berjumlah dua orang tersebut. Meski belum jelas, motif penyerangan terhadap Novel sempat dikaitkan dengan kasus-kasus korupsi besar yang tengah diusut KPK.

Baca: Pengamanan Pegawai KPK Diperkuat Pasca-penyerangan Novel Baswedan

Novel Baswedan akan terus melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) hingga sembuh. "Tetap akan di Singapura, mohon doanya ya," kata abang Novel, Taufik Baswedan di Singapura saat dihubungi Antara, Senin 24 April 2017. Novel dibawa ke Singapore National Eye Centre (SNEC) pada 12 April 2017.

Menurut dia, hingga saat ini mata kanan Novel sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus yaitu sudah bisa membaca dan mengenali huruf dengan dapat membaca sub judul koran dan mengenali wajah.

Namun untuk mata kiri pemulihannya lebih lambat karena penglihatan mata kiri Novel masih buram dan ketika mencoba untuk mengenali angka dan huruf masih silau akibat terpapar air keras. Bila tidak ada kemajuan, kemungkinan kornea mata kiri Novel harus diganti.


Baca: Jokowi Diminta Bentuk Tim Independen Usut Kasus Novel Baswedan

"Belum akan ada keputusan dokter (mengenai kebutuhan donor kornea) hingga minggu depan," tutur Taufik.

YOHANES PASKALIS | ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

20 menit lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

2 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya