Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
TEMPO.CO, Pekanbaru - Bupati Siak Sri Indrapura Syamsuar menerima gelar kehormatan dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo. Syamsuar diberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro pada peringatan Tinggalandem Jumenengan Paku Buwana (PB) XIII yang ke-13, Jumat malam, 22 April 2017.
Pemberian gelar kehormatan diserahkan langsung Susuhunan PB XIII di sebuah ruang tertutup di Keraton Solo yang dijaga ketat oleh staf. Syamsuar mengaku tidak menduga bakal menerima gelar itu. Nantinya, ia akan tercatat sebagai kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat.
"Atas nama pribadi dan sebagai kepala daerah, saya ucapkan terima kasih kepada Raja Kasunanan Surakarta yang telah menjadikan kami bagian dari keluarga besar Keraton Solo," ujar Syamsuar, Senin, 24 April 2017.
Menurut Syamsuar, meski banyak perbedaan adat serta budaya antara Solo dan Siak sebagai pusat kerajaan melayu Riau, keanekaragaman tersebut patut dijaga dan dilestarikan. "Hal ini merupakan bagian dari keragaman bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ucapnya.
Syamsuar menghadiri upacara adat ulang tahun naik tahta atau Tingalan Dalem Jumenengan ke-13 PB XIII pada Sabtu pagi lalu.
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono, dan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.
Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII menjadi momen penting bagi raja Keraton Kasunanan Surakarta. Dalam acara itu, PB XIII mengundang raja, sultan, datuk, penelingsir, dan pemangku adat se-Nusantara; raja dan sultan dari negara tetangga; serta para penerima gelar kehormatan lain.
Konflik Keraton Surakarta Mereda, Dua Kubu Bertemu di Kediaman Raja
4 Januari 2023
Konflik Keraton Surakarta Mereda, Dua Kubu Bertemu di Kediaman Raja
Suasana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta yang sempat kembali memanas saat keributan di dalam keraton itu pada Jumat, 23 Desember 2022 lalu, akhirnya mereda.
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta
27 Desember 2022
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta
Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.