Hari Bumi, Aktivis Sampaikan Kondisi Gunung Slamet

Reporter

Minggu, 23 April 2017 03:09 WIB

Puncak gunung Slamet. ANTARA/Irwansyah Putra

EMPO.CO, Banyumas - Seratusan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Slamet memperingati Hari Bumi dengan membuka dukungan dan mensosialisasikan kondisi Gunung Slamet yang saat ini tengah dijadikan proyek pemerintah pusat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

“Kami ingin menunjukan bahwa Gunung Slamet yang bagian dari Banyumas terintegrasi di dunia. Ketika dirusak secara massif semua orang akan merasakan dampak. Kami ingin menunjukan bahwa Slamet sedang tidak dalam baik,” kata Koordinator Aliansi Selamatkan Slamet, Muflih Fuadi saat ditemui Tempo di Alun-alun Purwokerto, Sabtu malam, 22 April 2017.

PLTP yang saat ini pada tahap eksplorasi tersebut, kata Muflih, setidaknya memberikan dampak kerusakan ekologi seperti keruhnya aliran sungai Prukut dan Sungai Tepus di Gunung Slamet yang pernah terjadi pada akhir 2016. Hal tersebut terjadi, karena PT Sejahtera Alam Energy (SAE) yang mengerjakan proyek tersebut hanya bermodal Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. “Mereka membuka lahan tidak mempunyai dokumen AMDAL dan membuat kebutuhan masyarakat tentang air bersih menjadi terganggu,” katanya.

Dampak air keruh tersebut, menurut Muflih, pernah melanda 3 kecamatan di Banyumas seperti Kedungbanteng, Karanglewas, dan Cilongok. Juga terjadi kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Brebes seperti di Paguyangan dan Sirampong. “Proyek tersebut melibatkan perusahaan asal Jerman yaitu STEAG GmbH yang nantinya kalau sudah jadi mereka mendapatkan pembagian hasil sebesar 75 persen,” katanya.

Pembangunan PLTP Baturraden direncananya untuk memenuhi target listrik nasional pada kuartal pertama sebesar 10 ribu MW. Dari data beberapa kementerian yang diperoleh Muflih, pada 2011-2019 ketersediaan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali mengalami surplus sebesar 31 persen. “Kenapa tidak dilakukan di luar Jawa. Akibatnya flora dan fauna di kawasan hutan lindung Gunung Slamet terancam musnah,” ujarnya.

Kepala Panglima Divisi Lingkungan Hidup Perhimpunan Pecinta Alam Eiger Corps Rahma Adi Pratama mengatakan berdasarkan data Forest Watch Indonesia kerusakan hutan di Indonesia semakin tahun semakin masif terjadi. Lembaga tersebut, kata Adi, memprediksi sekitar tahun 2030 hutan di Indonesia akan akan habis.

Atas dasar itu, dia bekerja sama dengan Photo Bugs, unit kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Purwokerto mengadakan kerja sama melakukan pameran foto kerusakan lingkungan akibat pembuangan sampah sembarangan. Proses pencarian foto tersebut setidaknya dilakukan selama hampir sebulan di Desa Kalibaku, Kecamatan Baturraden. “Kami juga ingin menyadarkan masyarakat agar sadar lingkungan. Setidaknya dengan membuang sampah pada tempatnya,” katanya.

Mereka memamerkan sebanyak 30 foto yang merekam pembuangan sampah yang dilakukan secara sembarangan. Selain itu, pameran tersebut juga memamerkan pemandangan pembanding dengan 40 foto yang merekam tentang kondisi alam yang bersih tanpa adanya sampah.

Syaiful Anwar, salah seorang warga yang turut hadir, mendukung penolakan PLTP Baturraden dalam peringatan Hari Bumi. Keruhnya air yang pernah melanda beberapa kecamatan di sekitar lereng Gunung Slamet adalah faktor agar proyek tersebut perlu untuk diberhentikan. “Air bersih itu hak dasar kebutuhan hajat hidup orang banyak,” ujarnya.


Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaa Umum Banyumas Irawadi mengatakan bahwa merespon keruhnya air akibat pembukaan lahan untuk infrastruktur jalan, Bupati Banyumas pada pertengahan Januari lalu meminta PT PT Sejahtera Alam Energi (SAE) untuk menghentikan pembukaan lahan sementara. Penghentian tersebut dimaksudkan untuk pengamanan jalan dengan melapisi batu beralas plastik. "Sehingga tanahnya tidak terbuka dan terbawa air hujan," ujarnya.


BETHRIQ KINDY ARRAZY


Catatan Redaksi:


Berita ini ditambahi satu paragraf terakhir pada 24 April 2017 pukul 15.00 untuk melengkapi berita yang telah dipublikasikan sebelumnya. Terima kasih.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Kelemahan Amdal Tol Tanggul Laut Semarang-Demak

17 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Kelemahan Amdal Tol Tanggul Laut Semarang-Demak

Amdal menyebut pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak meningkatkan kesempatan kerja.

Baca Selengkapnya

Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

10 Oktober 2023

Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

Penebangan hutan alam di Kepulauan Mentawai dalam dua tahun terakhir kembali marak.

Baca Selengkapnya

Konflik Rempang Eco-city Berlajut, Giliran Nelayan Tradisional Tolak Investasi

3 Oktober 2023

Konflik Rempang Eco-city Berlajut, Giliran Nelayan Tradisional Tolak Investasi

Nelayan menyadari proyek tahap awal Rempang Eco-city yaitu pabrik kaca dari Cina akan merusak ekosistem laut. "

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Terseret Kasus Korupsi, Dampak Rempang Eco City Tidak Punya Amdal

30 September 2023

Terpopuler: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Terseret Kasus Korupsi, Dampak Rempang Eco City Tidak Punya Amdal

Terpopuler: Kekayaan Menteri Syahrul Yasin Limpo yang terseret kasus dugaan korupsi, dampak Rempang Eco City yang tidak punya Amdal.

Baca Selengkapnya

Rempang Eco City Tidak Punya Amdal, Walhi: Seperti Bikin Mie Instan

29 September 2023

Rempang Eco City Tidak Punya Amdal, Walhi: Seperti Bikin Mie Instan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia mengatakan proyek Rempang Eco City tidak memiliki analisis dampak lingkungan atau Amdal.

Baca Selengkapnya

Walhi Anggap Proyek Strategis Nasional Jokowi Konyol dan Mirip Proyek Cendana Era Soeharto

25 September 2023

Walhi Anggap Proyek Strategis Nasional Jokowi Konyol dan Mirip Proyek Cendana Era Soeharto

Ia pun menganggap proyek-proyek strategis Jokowi ini konyol. Sebab, proyeknya strategis tapi tidak ada kajian.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti IPB University Sambangi IKN Nusantara, Perkaya Draf Standar Kajian Lingkungan

12 September 2023

Peneliti IPB University Sambangi IKN Nusantara, Perkaya Draf Standar Kajian Lingkungan

Tim peneliti IPB University bersama dengan pihak-pihak yang berkaitan, mengunjungi IKN untuk melengkapi standar kajian lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

30 Juni 2023

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

Pemerintah menolak membuka informasi tentang kajian lingkungan atau Amdal proyek ibu kota negara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Warga Dairi Gugat KLHK karena Terbitkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Dairi Prima Mineral

14 Juni 2023

Warga Dairi Gugat KLHK karena Terbitkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Dairi Prima Mineral

Sebanyak 11 warga Kabupaten Dairi, Sumatera Utara menggugat KLHK di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara atau PTUN Jakarta. Ini duduk perkaranya.

Baca Selengkapnya