Jokowi: Perbedaan Tidak Harus Diseragamkan, Bahkan Dilenyapkan

Reporter

Sabtu, 22 April 2017 13:33 WIB

Presiden Jokowi menghadiri perayaan Dharmasanti Hari Raya Nyepi Tahu Baru Saka 1939 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, 22 April 2017. Tempo/Amirullah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan perbedaan latar belakang suku, agama, budaya, bukanlah penghalang bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Keragaman yang dimiliki harus diikat dengan tali persaudaraan agar tercipta kehidupan bangsa yang damai dan harmonis.

"Keragaman bukan penghalang bagi kita hidup dalam keharmonisan, dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghormati, membantu, dan membangun solidaritas sosial yang kokoh," kata Jokowi di acara Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, 22 April 2017.

Baca juga: Jokowi Hadiri Perayaan Dharmasanti Hari Raya Nyepi di Cilangkap

Jokowi mengatakan, sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki 714 suku bangsa. Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik, lebih banyak lagi, yakni 1.340 suku. Indonesia juga terdiri dari beragam ras dan bahasa daerah. "Semua perbedaan itu tidak harus diseragamkan, juga bukan untuk ditiadakan, bahkan dilenyapkan," kata Jokowi. Justru harus diikat oleh tali-tali persaudaraan, kebersamaan, dan persatuan.

Menjaga persaudaraan ini, kata Jokowi, sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam agama Hindu, yakni Vasudhaiva Kutumbakam. "Yakni kita semuanya bersaudara. Karena kita bersumber yang sama, yakni Tuhan Yang Maha Esa," kata Jokowi.

Dalam mengelola keberagaman, kata Jokowi, bangsa Indonesia bersyukur memiliki Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Presiden menyatakan keyakinannya, dengan berpegang pada Pancasila dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia akan tetap bersatu dan maju bersama dalam menyongsong masa depan yang gemilang.

Dharmasanti Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 dihadiri umat Hindu di lingkungan TNI, Polri, Korpri, maupun masyarakat. Acara mengambil tema 'Jadikan Catur Brata penyepian memperkuat toleransi kebhinnekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI'.

Ketua umum panitia, Ketut Untung Yoga, mengatakan Hari Raya Nyepi adalah momentum melakukan catur brata penyepian. Ini dilakukan untuk pengendalian diri dan meningkatkan kesucian jasmani dan rohani. "Dengan kesucian lahir dan batin, jiwa mengalami ketenangan sehingga dapat mewujudkan cinta kasih dalam keberagaman," kata Untung.

Dalam acara ini juga dipentaskan oratorium tari berjudul ' Mulat sarira awal mulanya tahun Saka'. Untung mengatakan pemilihan cerita ini untuk membangun toleransi meningkatkan persatuan dan kesatuan guna mewujudkan kehidupan yang harmonis dan damai.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

4 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

10 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

17 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

17 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya