Gubernur Ganjar Benarkan Sertifikasi Tanah Desa Rawan Pungli

Reporter

Sabtu, 22 April 2017 06:06 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Pertemuan skala Asia Pasifik tersebut membahas potensi bencana alam seperti banjir, tanahlongsor, angin ribut, tsunami, gempa bumi dan gunung meletus. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar kepala daerah di tingkat kabupaten ikut mencegah pungutan liar penggunaan dana desa. Caranya, aparatur desa tak perlu terlibat pengurusan sertifikat kepemilikan tanah lewat Program Nasional Agraria (Prona) yang rawan pungli. “Sekarang ada saberpungli, sistem prona dan dana desa mulai diperiksa,” kata Ganjar di Semarang, Jumat 21 April 2017.

Ganjar meminta para kepala daerah membina aparat desa lebih transparan dalam mengelola anggaran dan program pembangunan. “Nasihati agar aparat desa tak banyak-banyak ikut jadi panitia mengurus sertifikat tanah. Jika semua jadi panitia, rakyat lapor saberpungli nanti ada yang kena,” kata Ganjar.

Baca juga: Berantas Pungli, Gubernur Ganjar: Rekam Prakteknya

Menurut Ganjar, yang menjadi masalah saat ini masyarakat sering menyerahkan kepengurusan sertifikat kepada aparat desa. Mereka pasrah yang penting sertifikasi selesai. Hal ini menjadi penyebab utama pungutan liar di tingkat desa. “Semua pasrah asal punya sertifikat, ini penyebab pungli,” katanya.

Plt Kepala Ombudsman Jawa Tengah Sabardin Hulu mengatakan, potensi pungli dalam pengurusan sertifikat di tingkat desa memang besar. Sabarudin menyebutkan program Prona dengan pembuatan sertifikat tanah sebagai salah satu pelayanan publik yang paling disorot. “Masih banyak penarikan atau pungutan dana-dana yang tidak ada dasar hukumnya dalam proses pembuatan sertifikat tanah itu,” kata Sabarudin.

Menurut dia, sejumlah aparat desa memungut biaya sertifikat tanah itu melebihi aturan. Padahal biaya pengurusan sertifikat hanya untuk pengukuran lahan. “Sedangkan biaya sertifikat dan pelayanan dianggarkan dari APBN. Artinya gratis,” kata Sabarudin menambahkan.

Tercatat tingginya biaya sertifikat tanah lewat program prona itu banyak dilakukan di Kabupaten Kendal. Meski tak menyebut nilai pungutan yang dilakukan aparat desa, namun aduan ke Ombudsman tentang layanan pembuatan sertifikat masal itu tergolong tinggi. “Selain prona juga ada aduan biaya pendaftaran calon aparat desa dan biaya sekolah negeri,”“ katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

1 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

1 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

1 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

3 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

4 hari lalu

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

4 hari lalu

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) berharap Prabowo dan Gibran mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik sebagai presiden dan wakil presiden

Baca Selengkapnya

Cerita Ganjar Pranowo Sempat Menaruh Harapan Besar pada MK dalam Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Cerita Ganjar Pranowo Sempat Menaruh Harapan Besar pada MK dalam Sengketa Pilpres

Ganjar Pranowo, bercerita sempat memiliki harapan besar terhadap Mahkamah Konstitusi soal PHPU 2024. Namun, harapan itu sirna ketika putusan dibacakan

Baca Selengkapnya