Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto, mengenakan pin "Aman, Ada Kami" di seragamnya pada hari Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2, 19 April 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari
TEMPO.CO, Jakarta – Polisi hari ini memeriksa dua orang yang diduga sebagai sosok yang tampak dalam rekaman kamera CCTV di sekitar rumah Novel Baswedan.
Novel, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, menjadi korban penyiraman air keras pada Selasa, 11 April 2017. Polisi mengidentifikasi dua orang yang terekam CCTV itu sebagai orang mencurigakan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan dua orang datang ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa, Jumat, 21 April 2017. “Dia melaporkan bahwa (orang dalam CCTV) itu bukan dia,” kata Rikwanto di depan Gedung Pos Fatahillah, Jumat malam, 21 April 2017.
Rikwanto membenarkan tentang pemeriksaan dua orang itu. Namun pernyataan mereka adalah orang dalam CCTV itu bukanlah mereka. “Memang sedang diperiksa, tapi pernyataannya itu bukan dia, bukan orang yang dicurigai yang dimaksudkan sebagai pelaku,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini mereka masih diperiksa. Mereka sudah diinterogasi, alibinya sudah dicek, dan dipastikan dalam pemeriksaan bahwa mereka bukanlah sosok dalam CCTV.
”Mereka tinggal di dekat situ (tempat kejadian), enggak jauh. Pas lagi kejadian, dia di luar kota,” katanya.
Kondisi Novel dikabarkan membaik. Tekanan mata Novel cenderung normal, tapi ada peningkatan dibanding sebelumnya.