Gambar rencana Pasar Klewer setelah renovasi. (surakarta.go.id)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap aktivitas perdagangan di Pasar Klewer, Solo, bisa lebih ramai dibanding di pusat perbelanjaan modern alias mal. Pemerintah telah memberikan fasilitas yang memadai dengan kucuran dana cukup besar.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat peresmian Pasar Klewer, Jumat, 21 April 2017. "Pedagang harus bisa membuat pembelinya terkesan, sehingga masyarakat tidak hanya berbelanja di mal," ucapnya. Baca: Dua Gunungan Bra Ikut Kirab di Peresmian Pasar Klewer Solo
Pusat tekstil dan sandang itu mengalami musibah kebakaran pada Desember 2014. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menggelontorkan bantuan untuk membangun kembali pasar tersebut.
"Setelah kebakaran itu, Pak Rudy (Wali Kota Surakarta) berkali-kali menemui saya," ujar Jokowi. Tujuannya adalah meminta pemerintah pusat bersedia membantu seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membangun pasar.
Namun Jokowi tidak langsung meluluskan permintaan tersebut. "Kami kan ngurusi pasar dari Sabang sampai Merauke," tuturnya. Pemerintah pusat juga harus membagi anggarannya untuk proyek-proyek lain. Simak juga: Usai Pilkada DKI, JK Minta Anies Kebut Teliti Problem Jakarta
Menurut Jokowi, dia baru bersedia membantu saat Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan anggaran 10 persen dari kebutuhan pembangunan Pasar Klewer. "Saat itu, mereka siap Rp 16 miliar," katanya. Setelah itu, barulah pemerintah pusat bersedia memenuhi kebutuhan pembangunan.
Dia meminta para pedagang menjaga kebersihan dan pelayanan di pasar tersebut. Hal tersebut harus dilakukan agar pembeli tidak kecewa. "Semua harus rapi. Papan nama kios harus ditata agar tidak semrawut," ujarnya.