Pembahasan UU MD3 Tertunda, Tunggu Sikap Fraksi DPR

Reporter

Kamis, 20 April 2017 21:19 WIB

(kiri-kanan) Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Saifullah Tamliha, Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu dan Pengamat Hukum Rahmat Bagja dalam diskusi di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 29 Januari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Firman Soebagyo mengatakan pihaknya masih menunggu sikap fraksi dewan dalam pembahasan revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD. Beberapa partai belum menentukan sikap terkait beberapa poin perubahan dalam UU MD3.

"Kemarin ditugaskan kepada kapoksi untuk lapor ke fraksinya. Ternyata sampai hari ini sikap fraksi belum ada, baru NasDem dan Hanura," kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 20 April 2017.


Baca juga:
Usulan Perubahan UU MD3 Masuk Paripurna DPR

Pembahasan Revisi UU MD3 Dipercepat, PDIP Mulai Siapkan Nama

Dalam rapat dengan pemerintah, Firman menjelaskan ada kesepakatan penambahan substansi, norma, dan pasal baru oleh beberapa fraksi seperti Partai Hanura, PKB, Gerindra, dan PPP. "Ini terkait penambahan struktur pimpinan dan kewenangan DPD," kata dia.

Selain itu, tertundanya pembahasan, kata Firman, terjadi lantaran pihak pemerintah masih harus berkonsultasi terkait pembahasan Daftar Inventaris Masalah. "Apakah pemerintah setuju atau tidak. Kalau gak setuju berarti akan deadlock," kata Firman.

Baca pula:
Pemerintah dan DPR Sepakat Revisi UU MD3 Dibahas di Panja
Baleg Ubah Enam Pasal UU MD3, PDIP Dapat Kursi Pimpinan DPR


Anggota Baleg dari fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supraktikno menjelaskan penundaan pembahasan membuka ruang pembahasan yang lebih panjang. Tujuannya mengakomodasi masukan dari setiap fraksi. "Karena ini revisi inisiatif DPR," kata Hendrawan.

PDI Perjuangan, kata dia, menginginkan pembahasan selesai pada masa sidang sebelum masa reses pada 29 April 2017. Sebab, pemerintah memiliki niat baik untuk segera merampungkan revisi dengan minimnya perubahan yang diajukan. "Ini artinya political will-nya untuk menciptakan stabilitas nasional," kata dia.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

9 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

13 jam lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya