Polisi Tembak Keluarga di Lubuklinggau, Ini Klarifikasi Polri

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 20 April 2017 20:49 WIB

Ilustrasi Penembakan. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengklarifikasi insiden penembakan mobil berisi rombongan keluarga oleh seorang polisi yang terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa 18 April 2017.

"Bukan memberondong, itu satu tembakan peringatan diarahkan ke ban, tapi kan mobil melaju kencang sehingga akhirnya meleset," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 20 April 2017.

Baca juga: Kapolri Menyesalkan Ada Polisi Tembak Satu Rombongan Mobil

Rikwanto mengatakan, penembakan bermula dari polisi yang tengah melakukan razia. Sebuah mobil yang sedang melaju diberhentikan, tapi justru sopir melaju lebih kencang dan hampir menabrak tiga polisi.

Alhasil, polisi mengejar dan melepaskan tembakan peringatan yang menurut Rikwanto, diarahkan ke ban mobil. Masih tidak mau berhenti, kata dia, polisi mendahului mobil, sebelum mobil tersebut berhenti.

Rikhwanto menjelaskan dalam konteks tersebut, tidak terlihat tanda-tanda akan turunnya penumpang dari mobil sedan Honda City bernomor polisi BG 1488 ON itu. Kaca mobil dalam keadaan gelap alias tidak tembus pandangan dari luar. Rikwanto menambahkan, petugas yang menembak, Brigadir kepala AK, berasumsi yang ada dalam mobil adalah penjahat begal, dan lain-lain karena memang daerah tersebut rawan kejahatan.

Simak pula: Polisi Penembak Mobil Keluarga di Lubuklinggau Diperiksa Propam

"Namun setelah dibuka, ternyata keluarga. Satu orang yang meninggal dunia telah dikebumikan di daerah Bengkulu dan lima yang luka dirujuk ke Rumah Sakit (RS Bhayangkara dan RSU Mohammad Hoesin) Palembang," ujarnya.

Pada Selasa, 18 April 2017, sekitar pukul 11.30, di Lubuklinggau, saat melakukan razia, polisi menembaki sebuah mobil Honda City. Mobil itu berisi tujuh orang, yakni Dewi Erlina, 40 tahun; ibu kandung Dewi, Surini (54); dua adik kandung Dewi: Novianti (30) dan Indra (33); anak dari Novianti, Genta (2) dan Galih (6); serta sopirnya, Diki (30).

Tiga peluru mengenai mobil. Ada tembakan yang mengenai dada Surini sehingga meninggal. Korban lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr. Sobirin Lubuklinggau karena luka tembak, sedangkan satu orang kritis, Indra, dibawa ke Rumah Sakit Umum Mohammad Hoesin Palembang.

Lihat juga: Korban Polisi Koboi Dirawat, Alex Noerdin: Jangan Terulang Lagi

GRANDY AJI | PRU

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

23 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya