Hujan Es dan Badai Landa Kota Bandung, BMKG: Anginnya Ekstrim

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 19 April 2017 20:11 WIB

Petugas membersihkan pohon yang menutupi Jalan Cilaki usai hujan es disertai angin kencang yang melanda Bandung, Jawa Barat, 19 April 2017. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Yuni Yulianti mengatakan, hujan es disertai angin kencang melanda Bandung mulai selama hampir satu jam sekitar pukul 14.00 siang. Anginnya ekstrim dengan kecepatan sekitar 40 kilometer/jam. "Biasanya maksimum hanya 20 kilometer/jam," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 April 2017.

Yuni mengatakan, hujan ekstrim dengan durasi singkat dan deras sudah diprediksi terjadi di sejumlah tempat di Jawa Barat yang mulai memasuki masa peralihan musim dari musim kemarau menuju musim hujan. Hujannya ekstrim. "Kita sudah memprediksi, tapi tidak sekencang ini," katanya.
Baca :
Hujan Es Landa Kota Bandung, Beberapa Warga Mengaku Sempat Ngeri
Hujan Badai Landa Bandung, Ini Beberapa Lokasi Reklame dan Pohon Tumbang

Menurut Yuni, pengaruh cuaca lokal di Bandung berpengaruh dominan pada cuacanya, selain pengaruh global pola siklon atau konversi pertemuan anginnya. Data teknis yang dikumpulkan hari ini, misalnya sudah menunjukkan potensi terjadinya hujan ekstrim.

Pola angin di ketinggian 3 ribu feet dan data pengamamata cuaca di sekitar Kota Bandung didapati kondisi angin atmosfer labil. Mendukung proses konvektivitas yang tinggi di wilayah Jawa Barat, khusunya di Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan suhu udara yang signifikan anatar pukul 7 dan pukul 10 pagi sebesar 6,2 derajat Celcius, kata Yuni.

Yuni mengatakan, hujan yang terjadi di Kota Bandung selain di ikuti angin kencang, juga di ikuti hujan es. Hujan es terakhir di Kota Bandung dilaporkan terjadi pada Maret 2017 lalu. Di beberapa tempat di Kota Bandung ada laporan terjadinya hujan es, kata dia.

BMKG mengingatkan potensi hujan ekstrim disertai angin kencang masih berpeluang terjadi di Kota Bandung dan Jawa Barat umumnya mengikuti masa transisi antar musim. Di masa peralihan musim ini ada perbedaan pola angin dari baratan ke timuran. Ada perbedaan masa udara, jadi masyarakat diminta mewaspadai hujan ekstrim. Biasanya sebentar durasinya, disertai kilat dan angin kencang, kata Yuni.
Simak juga : Pilkada DKI, Wapres Jusuf Kalla Minta Ahok-Djarot Legawa

Yuni menambahkan, di wilayah Bandung saat ini sedang memasuki masa peralihan musim. Kita sudah melewati puncak musim hujan di bulan Maret. April masih ada hujan tapi intensitasnya sudah turun. Masih musim hujan, tapi ktia memasuki masa transisi, kata dia.

Musim kemarau sendiri di Kota Bandung diperkirakan dimulai akhir Mei 2017 nanti. Sementara di wilaya Jawa Barat berbeda-beda. Di wialyah utara ada yang lebih dulu memasuki musim kemaru di akhir April, ada yang di awal Mei, kata Yuni.

Pantauan Tempo, hujan es disertai angin kencang mengakibatkan puluhan pohon roboh di berbagai titik di Kota Bandung. Di kompleks Gedung Sate misalnya, dahan pohon rubuh menimpa mobil yang parkir, lalu tenda di areal kantin seluruhnya roboh. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Sentot Alibasyah yang menutup sebagian jalan, lalu papan reklame di GOR Citra Arena di Jalan Pahlawan juga roboh. Belum dilaporkan adanya korban manusia dalam peristiwa angin kencang itu.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

8 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

8 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

9 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

12 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

12 jam lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

1 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

1 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya