Laskar Front Pembela Islam menyanyikan yel-yel dan salawat FPI di pelataran Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka akan berdemonstrasi ke Markas Besar Polri untuk menuntut Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat, Senin, 16 Januari 2017. Tempo/Rezki A.
TEMPO.CO, Lhokseumawe - Laskar Front Pembela Islam (FPI) dari Provinsi Aceh mengklaim seribuan anggotanya telah berada di Jakarta untuk aksi Tamasya Al Maidah. “FPI Aceh akan bergabung dengan FPI pusat ikut bersama mengawal pilkada DKI Jakarta,”kata Ketua FPI Aceh, Tgk Muslem Attahiry, Selasa 17 April 2017
Atas rencana aksi ini, Kepolisian RI telah mengimbau tidak ada pengerahan massa pada pemilihan pilkada putaran ke-2 DKI yang berlangsung, Rabu, 19 April 2017. Sementara Tamasya Al Maidah ditargetkan mengawal 13 ribu lebih TPS dalam pilkada putaran ke-2 DKI Jakarta antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan pasangan Anis Baswedan –Sandiaga Uno.
Selasa, 17 April 2017 aparat Kepolisian Daerah Jawa Barat menggelar razia kendaraan di 39 titik perbatasan Jakarta-Bandung. Razia itu dilakukan untuk mencegah adanya mobilisasi massa ke Jakarta.
Ketua panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo, mengatakan Tamasya Al Maidah sebenarnya hanyalah tamasya biasa, yaitu jalan ke suatu tempat dan melihat-lihat obyek tertentu.
"Dalam konteks ini, obyek tersebut adalah pilkada Jakarta oleh karenanya tak perlu dicurigai, ditakuti, apalagi sampai dilarang," kata Ansufri.
Dia mengatakan Tamasya Al Maidah bagian dari keterlibatan masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia untuk memastikan bahwa pilkada Jakarta putaran kedua berlangsung jujur, adil, dan demokratis tanpa kecurangan, intimidasi, dan pelanggaran hukum lainnya.