Memperingati 62 Tahun KAA di Istana, Jokowi Singgung Isu SARA

Reporter

Selasa, 18 April 2017 14:47 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 15 Maret 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan soal isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) yang terjadi di berbagai negara dalam peringatan 62 tahun Konferensi Asia Afrika. Ia pun meminta baik negara maupun bangsa Asia Afrika agar tidak terpengaruh isu SARA.

"Dan, kepada seluruh rakyat Indonesia, saya berpesan juga agar jangan mudah tergoda isu SARA," ujar Jokowi saat membacakan pidato di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Baca: Turunkan Tensi Pilkada DKI, Jokowi Disarankan Panggil Tim Sukses

Seperti diketahui berbagai isu SARA tengah terjadi di banyak negara. Salah satunya di Indonesia atau lebih tepatnya di Jakarta menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta.

Menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, berbagai isu SARA digunakan untuk menarik suara atau dukungan terhadap kedua calon yang akan bertarung yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Salah satunya adalah ancaman bagi pemilih Ahok-Djarot adalah jenazahnya tidak akan disalatkan karena memilih pemimpin nonmuslim.

Bahkan, survei dari Populi Center pada April ini menunjukkan bahwa warga Jakarta mengaku khawatir dengan semakin banyaknya isu SARA. Perhitungan lembaga survei itu menunjukkan 71 persen warga Jakarta khawatir menguatnya isu SARA.

Baca juga: Jokowi Menjelaskan Pentingnya Kebut Proyek Kereta Bandara

Jokowi menyampaikan bahwa isu SARA bisa memperlemah bangsa apabila tidak ditangani. Jika bangsa sudah lemah, maka ke depannya akan mudah dipecah-belah. Oleh karena itu, ia berharap isu SARA jangan ditolerir oleh siapa pun.

Kalau perlu, presiden menambahkan, isu SARA dilawan secara langsung. Ia berkata, tidak ada tempat untuk intoleransi atas nama apa pun di Indonesia. "Perkuat komitmen menjaga nilai Indonesia, Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Jokowi menambahkan, Indonesia saat ini dipandang sebagai rujukan utama dari berbagai negara dalam mengelola keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan. Jadi, kata dia, jangan sampai nilai lebih Indonesia itu hilang akibat isu SARA. "Politik luar negara Indonesia adalah menyuarakan perdamaian dunia," ujarnya.

ISTMAN M.P

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

17 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

22 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya