KPK Bantah Mengiba ke Jokowi untuk Pengobatan Novel Baswedan

Reporter

Selasa, 18 April 2017 09:54 WIB

Kondisi penyidik KPK Novel Baswedan usai mendapat teror disiram air keras, di Rumah Sakit Mata Jakarta Eyes Center di Menteng, Jakarta Pusat, 11 April 2017. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif mengatakan pihaknya meminta bantuan negara untuk pembiayaan pengobatan penyidik KPK, Novel Baswedan, lantaran asuransi sudah tidak bisa menutup biaya pengobatan tersebut. Ia membantah bahwa KPK mengiba kepada Presiden Joko Widodo agar mendapat bantuan untuk pengobatan Novel dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

“Kami tidak mengiba, tapi kami meminta negara untuk memperhatikan,” ucapnya dalam rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat, Senin malam, 17 April 2017.

Baca juga: Penguntit Novel Baswedan Terekam di CCTV, 2 Pekan Sebelum Insiden

Laode menuturkan sebetulnya KPK memiliki dana, tapi tidak diperuntukkan untuk pembiayaan pengobatan. Apabila dana tersebut digunakan, itu justru akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam auditnya. Ia menyatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan pun sudah membantu, tapi overlimit, tidak mampu menutup biaya pengobatan Novel. Terlebih pengobatan spesialis ke luar negeri.

Laode menceritakan, ada pihak dari Singapura yang sempat menawarkan bantuan biaya pengobatan Novel sehingga hanya membayar ongkos rumah sakit. Ia berujar, bantuan itu datang setelah tahu Novel merupakan penyidik yang dianggap seorang pejuang. Namun bantuan itu ditolak. “Tolong berikan servis yang terbaik, negara yang cover (biaya pengobatan),” katanya.

Simak pula: Novel Baswedan Dirawat di Singapura, Begini Kondisi Terkini

Menurut Laode, ketika KPK meminta bantuan kepada Presiden Jokowi itu bukan kapasitas Presiden sebagai pribadi. Namun perwakilan pemerintah ingin penegakan hukum bisa berjalan. Pemerintah pun menyanggupi bantuan pembiayaan tersebut.

Pemerintah pun memastikan akan menanggung penuh biaya pengobatan Novel di Singapura. Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi, mengatakan Presiden Jokowi sudah memutuskan biaya pengobatan dan perawatan Novel ditanggung negara. Dana akan diambil dari pos anggaran yang ada di Kepresidenan.

DANANG FIRMANTO


Video Terkait:
Wajah Disiram Air Keras, Novel Baswedan Dirujuk ke Jakarta Eye Center

Berita terkait

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

22 menit lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

6 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

10 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

14 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

17 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya