TEMPO.CO, Semarang - Kepengurusan organisasi massa Front Pembela Islam atau FPI batal dikukuhkan di Kota Semarang, yang rencananya digelar Kamis malam, 13 April 2017. Pimpinan FPI yang hendak mengukuhkan itu diusir sejumlah pengurus ormas yang mendatangi rumah tokoh insiator FPI Zaenal Arifin, di Jalan Pergiwati, Semarang.
Pantauan Tempo menunjukkan, setelah mediasi yang berlangsung panas, akhirnya pertemuan antara FPI dan perwakilan 15 ormas penolak kehadiran FPI dimediasi kepolisian, berakhir dengan kedua pihak membubarkan diri.
Baca juga:
Ketua RT Ini Redakan Pertemuan Memanas FPI dan Ormas Penolaknya
“Kami mediasi sudah tercapai kesepakatan, prinsip tak perlu ada FPI di Kota Semarang, tak perlu dibentuk, lantik dan kukuhkan,” kata Kepala Kepolisian Resort Kota Besar, Kota Semarang, Komisaris Besar Abioso Seno Aji, Kamis 13 April 2017, malam tadi.
Tercatat, 15 ormas penolak kehadiran FPI di Kota Semarang tersebut yang datang serentak antara lain Garda Nusantara, Persatuan Alumni GMNI, Garda Nasionalis, Patriot Indonesia, Laskar Nusantara, BMI, dan Laskar Merah Putih.
Mereka mengaku datang tanpa direncanakan untuk menolak adanya deklarasi FPI di Kota Semarang. “Kami bersatu ke sini semua menolak pengukuhan FPI,” kata Sekretaris Persatuan Garda Nasional Jateng, Iwan Cahyono.
Baca pula:
DPRD Jawa Tengah: Pejabat Publik Kok Jadi Inisiator Cabang FPI?
Ia mengaku sengaja menolak kehadiran FPI di Kota Semarang karena menurutnya akan menimbulkan onar di ibu kota Jawa Tengah itu. “Karena selalu, di sejumlah kota kehadiran FPI menimbulkan keonaran dengan aksi sweeping,” kata Iwan.
Inisator FPI Kota Semarang, Zaenal Arifin menyatakan kekhawatiran yang disampaikan oleh penolak FPI tak perlu terjadi, karena ia menjamin FPI yang hendak dideklarasikan ini bersifat humanis. “Saya malah melarang sweeping sejumlah festival minuman keras di Kota Semarang. Saat festivall minum bir dulu tak ada sweeping, saya yang melarang,” kata Zaenal.
Ia menyatakan, kebaradaan FPI sudah terdapaftar di Kementerian Dalam Negeri, dengan begitu ia bisa berdiri di kota dan daerah di Indonesia. “Kami sesuai aturan, termasuk berazas Pancasila dan UUD 1945,” kata Zaenal.
Menurut Zaenal, sebelum dikukuhkan pihaknya telah menyeleksi pengurus untuk memenuhi organisasi sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Hal ini menjadi alasan dia sebenarnya FPI di Kota Semarang sudah ada tapi masih molor ditetetapkan karena pertimbanggan membentuk struktur yang layak.
EDI FAISOL
Berita terkait
10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin
3 hari lalu
Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.
Baca SelengkapnyaBerusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari
4 hari lalu
Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
17 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca SelengkapnyaKecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50
19 hari lalu
Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu
Baca SelengkapnyaSepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam
47 hari lalu
Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.
Baca SelengkapnyaMengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?
51 hari lalu
Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab Sudah Menonton Film Dirty Vote, Sesalkan Tiga Pakar Hukum dan Sutradaranya Dipolisikan
14 Februari 2024
Mantan pemimpin FPI Rizieq Shihab menyesalkan pakar hukum tata negara yang menjelaskan kecuarangan pemilu di Dirty Vote dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab Didatangi 4 Polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro untuk Cooling System Jelang Pemilu
9 Februari 2024
Rizieq Shihab mengatakan inilah untuk pertama kalinya ada polisi yang berani mendatangi dirinya usai insiden penembakan KM50.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Depok Diduga Korban Rentenir, Pinjam Rp 20 Juta Jadi Setengah Miliar
15 Januari 2024
Maksud hati hendak merahasiakan utangnya ke terduga rentenir dari keluarga karena malu, sekarang malah seluruh masyarakat sekitar tahu semua.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca Selengkapnya