Novel Baswedan Disiram Air Keras, Kapolri: Jenisnya Asam Sulfat  

Rabu, 12 April 2017 14:23 WIB

Novel Baswedan meninggalkan ruang perawatan JEC. Foto: Budi Setiyarso

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan jenis cairan air keras yang digunakan pelaku untuk menyiram penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, adalah larutan asam sulfat (H2SO4).

"Dari hasil laboratorium forensik, saya mendapat informasi bahwa itu H2SO4," ucap Tito di Jakarta, Rabu, 12 April 2017.

Baca juga: Jubir KPK: Novel Baswedan Dipindahkan Ke Singapura

Dari hasil analisis laboratorium, juga diketahui larutan asam kuat yang digunakan pelaku tidak memiliki konsentrasi tinggi. "Tapi mungkin tidak berkonsentrasi pekat. Sebab, kalau terlalu pekat, itu bisa membuat daging hancur," ujarnya.

Larutan asam sulfat merupakan air keras yang biasa digunakan untuk aki (baterai). Bila mengenai kulit, air keras akan menimbulkan nyeri hebat, bahkan dapat menyebabkan kulit mengalami luka bakar.

Pada Selasa, 11 April 2017, setelah menunaikan salat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Novel yang sedang berjalan menuju rumahnya tiba-tiba disiram cairan yang diduga air keras oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan menggunakan sepeda motor.

Simak pula: Apa Itu Air Keras, Bagaimana Efek dan Mengatasinya?

Cairan tersebut mengenai sebagian wajah dan mata Novel. Dia tidak bisa melihat wajah pelaku karena pelaku saat itu menggunakan helm.

Novel langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kemudian dia dipindahkan ke Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan penanganan maksimal di area mata.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menuturkan Novel hari ini dipindahkan ke Singapura untuk menjalani perawatan lebih lanjut di sana. "Iya, dibawa ke Singapura," kata Febri Diansyah kepada Tempo saat dihubungi pada Rabu, 12 April 2017.

Lihat juga: BREAKING NEWS: Novel Baswedan Disiram Air Keras

ANTARA | DIKO OKTARA




Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

21 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

22 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

22 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

9 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

19 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya