Novel Baswedan Diserang, Penyidik Kasus Besar KPK Terancam

Reporter

Selasa, 11 April 2017 16:15 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan dan Alexander Marwata, menghadiri sidang praperadilan yang diajukan Richard Joost Lino di Pengadilan Jakarta Selatan, 26 Januari 2016. RJ Lino menggugat KPK atas penetapannya sebagai tersangka dalam sidang praperadilan. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengatakan lembaganya bakal meningkatkan perlindungan terhadap penyidik-penyidik KPK yang tengah mengusut kasus besar. Langkah ini dilakukan menyusul penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, dengan air keras oleh orang tak dikenal.

Kejadian serupa bisa saja mengancam penyidik KPK yang menangani kasus-kasus besar. "Teman-teman di penindakan yang menangani kasus besar dan menyangkut nama orang-orang penting mungkin perlu pengawalan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan," ucap Alex kepada Tempo, Selasa, 11 April 2017.

Baca juga:
Novel Baswedan Disiram Air Keras, Johan Budi: Ini Tindakan Barbar

Pengawalan yang dimaksud adalah memberi pengawal atau ajudan pribadi saat penyidik tengah menggarap kasus. Namun, ujar Alex, tidak semua penyidik bakal diberi pengawalan ekstra. "Harus ada penilaian terhadap risiko. Tidak semua kasus yang ditangani KPK memiliki risiko kerawanan yang sama," ucapnya Alex.

Baca pula:
Serangan terhadap Novel Baswedan, Polisi: Ada Dua Orang Pelaku

Novel diserang dengan air keras oleh dua orang tak dikenal seusai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ada dugaan penyerangan itu berkaitan dengan kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang tengah disidiknya.

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengecam penyerangan tersebut. Menurut dia, teror terhadap Novel harus dilihat sebagai ancaman terhadap agenda pemberantasan korupsi. "Orang atau kelompok yang melakukan teror punya tujuan utama, yakni menghentikan proses hukum atas kasus tertentu," tuturnya.

Silakan baca:
Muhammadiyah Kecam Teror Terhadap Novel Baswedan: Ini Brutal

Novel kerap mendapat teror saat mengusut kasus-kasus besar. Ia bahkan pernah dipidanakan atas meninggalnya tahanan ketika ia menjadi penyidik di Bengkulu pada 2004. Semua teror datang setelah ia memimpin penyidikan berbagai kasus besar, di antaranya kasus korupsi simulator surat izin mengemudi (SIM) di kepolisian.

Tahun lalu, Novel juga mendapat teror ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor menuju kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan.

MAYA AYU PUSPITASARI

Video Terkait:
Wajah Disiram Air Keras, Novel Baswedan Dirujuk ke Jakarta Eye Center
Novel Baswedan, Tak Putus Dirundung Teror






Advertising
Advertising





Berita terkait

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

16 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

21 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

21 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

21 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya