Novel Baswedan Diserang, KPK Ajak Publik Tak Takut Lawan Koruptor

Reporter

Selasa, 11 April 2017 14:57 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Basaria Panjaitan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan meminta aktivis antikorupsi tidak takut melawan koruptor kendati ada pihak yang berupaya melakukan teror.

Dugaan perlawanan koruptor terhadap gerakan antikorupsi itu ditengarai dengan peristiwa penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Selasa subuh, 11 April 2017, di Jakarta.

Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Johan Budi: Ini Tindakan Barbar

“Publik tidak usah takut menghadapi koruptor. Ini sudah risiko (gerakan antikorupsi),” kata Basaria setelah menyampaikan materi dalam Seminar Nasional “Membangun Generasi Baru yang Berintegritas dan Antikorupsi” di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Imbauan yang sama disampaikan Basaria terhadap internal KPK. Dia meminta internal KPK tidak takut dan khawatir atas ancaman yang terjadi.

Simak: Novel Baswedan Diserang, Hari Ini Dipindahkan ke RS Eye Center

“(Teror) yang terjadi hari ini tidak akan mengubah langkah apa pun yang akan dilakukan KPK untuk memberantas tindak pidana korupsi,” ujar Basaria.

Basaria enggan berkomentar saat ditanyai, apakah teror terhadap Novel berkaitan dengan kasus-kasus besar yang ditangani KPK, seperti megakorupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Basaria memilih menyerahkan kasus penyerangan itu kepada aparat kepolisian.

“Jangan berikan persepsi dulu. Kami tunggu hasil penyidikan polisi dalam beberapa hari ini agar bisa diungkap semua,” tutur Basaria.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Lihat: Novel Baswedan Diserang, Perempuan Indonesia Antikorupsi Mengutuk


Video Terkait:
Wajah Disiram Air Keras, Novel Baswedan Dirujuk ke Jakarta Eye Center
Usai Salat Subuh Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras




Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

4 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya