Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Basaria Panjaitan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan meminta aktivis antikorupsi tidak takut melawan koruptor kendati ada pihak yang berupaya melakukan teror.
Dugaan perlawanan koruptor terhadap gerakan antikorupsi itu ditengarai dengan peristiwa penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Selasa subuh, 11 April 2017, di Jakarta.
“Publik tidak usah takut menghadapi koruptor. Ini sudah risiko (gerakan antikorupsi),” kata Basaria setelah menyampaikan materi dalam Seminar Nasional “Membangun Generasi Baru yang Berintegritas dan Antikorupsi” di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Imbauan yang sama disampaikan Basaria terhadap internal KPK. Dia meminta internal KPK tidak takut dan khawatir atas ancaman yang terjadi.
“(Teror) yang terjadi hari ini tidak akan mengubah langkah apa pun yang akan dilakukan KPK untuk memberantas tindak pidana korupsi,” ujar Basaria.
Basaria enggan berkomentar saat ditanyai, apakah teror terhadap Novel berkaitan dengan kasus-kasus besar yang ditangani KPK, seperti megakorupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Basaria memilih menyerahkan kasus penyerangan itu kepada aparat kepolisian.
“Jangan berikan persepsi dulu. Kami tunggu hasil penyidikan polisi dalam beberapa hari ini agar bisa diungkap semua,” tutur Basaria.