Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik kembali mengguncang wilayah selatan Bali, Sabtu 8 April 2017, pukul 01.25 WIB. Bermagnitudo 4,7 SR, pusat gempa berada di laut, namun tidak berpotensi tsunami. Ini rentetan gempa ketiga yang mengguncang Bali selatan sejak 22 Maret lalu.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daryono menyebutkan, episenter terletak pada koordinat 9,40 LS dan 115,49 BT. "Tepatnya di Samudra Hindia pada jarak 59 kilometer barat daya Klungkung dengan kedalaman 72 kilometer," katanya lewat keterangan tertulis, Sabtu, 8 April 2017.
Peta tingkat guncangan menunjukkan dampak gempabumi berupa guncangan lemah dirasakan di Kuta, Tuban, Nusa Dua, Denpasar, Gianyar, Klungkung, dan Nusa Penida pada skala intensitas I versi BMKG atau I-II skala MMI. BMKG mencatat, warga merasa khawatir karena sejak 22 Maret 2017 wilayah Bali selatan sudah 3 kali diguncang gempa.
Pada 22 Maret, gempa bermagnitudo 5,6 SR, kemudian 6 April lalu bermagnitudo 4,4 SR. Melihat kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terbaru juga merupakan jenis gempa berkedalaman menengah dipicu aktivitas subduksi lempeng.
"Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 milimeter per tahun. Pada lajur slab lempeng yang menukik mengalami deformasi atau patahan," kata Daryono.