Haikal Peretas 4.600 Situs, Pengamat:Jadi Hacker Tak Perlu Jenius

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 7 April 2017 19:45 WIB

Ilustrasi hacker. Venturebeat.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli digital forensik, Ruby Alamsyah, mengatakan keberadaan peretas atau hacker saat sekarang dan masa lalu berbeda. Pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an, kata dia, orang yang menjadi hacker adalah orang-orang yang sangat jenius karena saat itu teknologi masih terbatas dan internet belum luas seperti sekarang.

"Akhir tahun 1990-an sampai sekarang, untuk jadi hacker tidak perlu jenius-jenius dan jago IT," kata Ruby saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 April 2017.
Baca : Kawanan Haikal Peretas Ribuan Situs, Siapa Gantengers Crew Ini?

Ruby menjelaskan, hacker bisa lahir dari orang yang memiliki passion itu, punya banyak waktu, ditunjang dengan pengetahuan di internet, dan berlatih. Ketika mereka mencoba-coba tools yang tersedia di jaringan internet itu, dalam hitungan hari bisa menjadi hacker.

Dalam kasus dugaan peretasan yang diduga dilakukan Sultan Haikal, 19 tahun, Ruby mengatakan cara membobol yang dilakukan Haikal dan teman-temannya termasuk mudah. Hacking-hacking yang disebut secara luas ini, kata dia, belum tentu adalah hacking tingkat tinggi. "Pembobolan ini bukan sesuatu teknik yang rumit dan sulit,"
Simak : Begini Cara Sultan Haikal Merekrut Para Pembobol Ribuan Situs

Menurut Ruby, sebenarnya banyak yang berbakat untuk membobol komputer atau jaringan. "Menurut saya karena yang muda-muda ini tidak memikirkan risiko dan masalah hukum yang bisa menjerat mereka. Hukum dilabrak saja, ahirnya ditangkap," ujar Ruby.

REZKY ALVIONITASARI

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

15 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya