Status Gunung Dempo Jadi Waspada Letusan, Pendaki Dilarang ke Puncaknya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 6 April 2017 12:52 WIB

Foto udara Gunung Dempo yang sempat terbakar di Pagar Alam, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Gede Suantika mengatakan lembaganya menaikkan status Gunung Dempo di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dari norma menjadi waspada (level II).

“Dilarang beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak. Artinya, tidak boleh ada pendakian sampai puncak, karena ditakutkan terjadi letusan freatik tiba-tiba,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 6 April 2017.

Baca: Potensi Letusan Semeru Bayangi Pembukaan Jalur Pendakian


Gede berujar, PVMBG memutuskan menaikkan status gunung api itu karena mendapati rekaman kegempaan yang tidak wajar. “Ini yang tidak khasnya. Biasanya, getaran kegempaannya itu harmonik, teratur. Ini spasmodik atau getarannya acak,” ujarnya.

Menurut Gede, lembaganya memperkirakan getaran spasmodik itu merupakan indikasi terjadinya peningkatan aktivitas berupa pembebasan tekanan di bawah bagian dalam gunung api itu menuju ke permukaan. “Sebelum Maret 2017, tidak terjadi aktivitas kegempaan. Sejak Maret 2017, terjadi kelainan atau anomali kegiatan kegempaan Gunung Dempo,” tuturnya.

Gede mengatakan PVMBG memutuskan menaikkan aktivitas Dempo terhitung 5 April 2017 pukul 16.00 WIB karena sejarah letusan gunung api itu yang bisa tiba-tiba meletus. Letusan terakhir pada 2009, misalnya, berlangsung tiba-tiba. “Tipe letusannya freatik, yang berlangsung secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Melontarkan lumpur belerang dan material lepas dari dasar kawah jatuh di sekitar puncak saja, 1-2 kilometer,” katanya.

Simak pula: Sidang Ahok Akan Disiarkan Langsung, Tim Pengacara Siap


Menurut Gede, pada 2009, letusan terjadi singkat, hanya 15 menit. “Saat itu, tidak ada prekursor, tidak diketahui tanda-tandanya,” ucapnya.

Gunung Dempo tercatat sudah meletus 22 kali sejak 1818. Tidak ada catatan riwayat korban jiwa dalam sejarah letusan gunung tersebut. Tipikal letusannya pun mirip.

“Tipe letusannya freatik, menghasilkan kepulan gas vulkanis dengan bau belerang kuning kemerahan. Biasanya, kalau ada hujan, abunya jatuh di sekitar kebun teh dan membuat daun teh layu. Sekitar Gunung Dempo adalah kebun teh,” ujar Gede.

AHMAD FIKRI




Berita terkait

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

10 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

11 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

1 Maret 2024

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.

Baca Selengkapnya

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.

Baca Selengkapnya

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

18 Desember 2023

4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya

Baca Selengkapnya

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

6 Desember 2023

29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.

Baca Selengkapnya